17
Agu 08 12:45 WIB
Oleh Ihsan Tandjung
Ahmad Thompson, seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris,
menulis sebuah buku berjudul Dajjal: the Anti-Christ. Dalam buku tersebut ia
menjelaskan bahwa peradaban dunia semenjak sekitar seratus tahun belakangan ini
telah menjelma menjadi sebuah Sistem Dajjal. Yaitu sebuah sistem kafir yang
segenap lini kehidupannya didominasi oleh Dajjalic Values (nilai-nilai Dajjal)
atau nilai-nilai kekafiran. Sebuah sistem yang secara diameteral bertolak
belakang dengan sistem Kenabian yang didominasi oleh nilai-nilai keimanan.
Coba perhatikan, tidak ada satupun aspek kehidupan modern dewasa
ini yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sebut saja bidang
ideologi, politik, sosial, moral, seni-budaya, ekonomi, pendidikan, militer dan
pertahanan keamanan. Semua telah di-shibghah (baca: dicelup) oleh nilai-nilai
kekufuran jauh dari shibghah Islamiyyah (celupan Islam). Sistem Dajjal ini
sedang menanti kehadiran oknum pimpinannya. Bila sekarang Dajjal keluar maka ia
akan segera dinobatkan menjadi pimpinan sistem dunia modern. Sebab sistem ini
dibangun agar compatible dengan kehadiran Dajjal.
Kondisi dunia dewasa ini penuh dengan fitnah menyongsong
datangnya fitnah paling dahsyat, Dajjal. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
mensinyalir bahwa kondisi ini mengandung rangkaian fitnah yang menentukan
selamat tidaknya seseorang.
ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ (أحمد)
Suatu ketika ihwal Dajjal
disebutkan di hadapan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kemudian beliau
bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari
fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari fitnah sebelum
fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal), dan tiada fitnah
yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk
fitnah Dajjal.” (HR Ahmad 47/284)
Ketika dunia penuh fitnah seperti keadaannya dewasa ini, maka
wajib bagi setiap orang beriman mempersiapkan diri sebelum fitnah paling
dahsyat muncul. Alhamdulillah, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam telah
menjelaskan kepada kita semenjak limabelas abad yang lalu apa saja
langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan menjelang keluarnya si mata
satu Dajjal.
Pertama, kita
membaca doa memohon perlindungan Allah saat duduk tasyahud akhir dalam sholat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللهم إني أعوذبك بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ’anhu ia berkata: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
bersabda: “Bila kalian membaca tasyahud terakhir maka hendaknya berlindung
kepada Allah ta’aala dari empat perkara, "Ya Allah, aku berlindung
kepadaMu dari (1) azab jahannam dan (2) azab kubur dan (3) fitnah kehidupan
serta kematian dan dari (4) jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (HR Muslim
923)
Kedua,
membaca bahkan menghafalkan sepuluh ayat pertama dari surah Al-Kahfi.
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ (أبيٍ داود) َ
"Barangsiapa menghafal
sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi, ia terlindungi dari fitnah Dajjal."
(HR Abu Dawud 11/400)
Ketiga,
tidak mendekati Dajjal saat ia keluar. Sebab Dajjal memiliki banyak tipudaya
bahkan sihir. Sehingga orang yang asalnya hanya sekadar ingin tahu lalu
mendekati Dajjal maka ia justru akan menjadi pengikutnya begitu sudah melihat
dan mengagumi kehebatannya.
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يَبْعَثُ بِهِ مِنْ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يَبْعَثُ بِهِ مِنْ الشُّبُهَاتِ هَكَذَا قَال (أبيٍ داود) َ
"Barangsiapa mendengar
tentang Dajjal, hendaknya ia berupaya menjauh darinya, sebab -demi Allah-
sesungguhnya ada seseorang yang mendekatinya (Dajjal) sedang ia mengira bahwa
Dajjal tersebut mukmin kemudian ia mengikutinya karena faktor syubhat yang
ditimbulkannya." (HR Abu Dawud 11/397)
Keempat, sebagian ahli ilmu
berpendapat bahwa untuk mengantisipasi keluarnya Dajjal dan melindungi diri
beserta keluarga dari kejahatan Dajjal hendaknya seseorang berrencana tinggal
di salah satu dari kota suci Makkah atau Madinah. Hal ini berdasarkan sebuah
hadits sebagai berikut:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلَّا مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلَّا عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا
"Tidak ada negeri di
dunia melainkan akan diliputi oleh Dajjal kecuali Mekah dan Madinah kerana
setiap jalan dan lereng bukit dijaga oleh barisan Malaikat." (HR Bukhary
6/439
No comments:
Post a Comment