Wednesday 10 April 2013

Mengapa Allah Tidak Menjadikan Syetan Taat Kepadanya?


Rabu, 14 Nov 07 12:32 WIB
Pak Ustadz, mengapa Allah tidak menjadikan Syetan taat kepadanya pada saat ia membangkang perintahnya?
Apakah Allah membiarkan itu terjadi?
Membiarkan syetan menggoda manusia untuk masuk neraka?
Apakah jika kita masuk Neraka/Syurga itu sudah menjadi ketentuan Allah sejak awal?
Terimakasih pak Ustadz
Vanudin
vanudin@yahoo.com
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Menciptakan makhluk bagi Allah SWT adalah hal yang mudah. Baik makhluk itu didesain jadi makhluk taat atau ingkar, keduanya sama mudahnya.
Dan mematikan makhluk pun juga mudah bagi Allah, termasuk mematikan syetan yang dijadikan Allah sebagai makhluk pembangkang.
Tapi lepas dari masalah kemudahan bagi Allah SWT untuk menciptakan makhluk dengan berbagai karakternya, kita harus tahu bahwa Allah SWT Maha Berkehendak. Dan Dia tidak perlu ditanya-tanyai tentang kenapa menciptakan yang begini atau yang begitu.
Semua itu adalah bagian dari skenario Allah SWT dalam drama kehidupan manusia di muka bumi. Allah SWT selain menciptakan Iblis, juga menciptakan makhluk yang menjadi pemangsa bagi makhluk lainnya. Kalau dilihat dari kaca mata hewan yang dimangsa, maka hewan pemangsa itu adalah hewan yang zhalim.
Tetapi kita tidak pernah mengatakan bahwa singa, macan atau harimau sebagai makhluh yang membangkang atau mungkar. Sebab kebuasan hewan-hewan itu sebenarnya atas kehendak Allah juga.
Maka ketika Allah SWT menciptakan Iblis yang kerjanya membangkang, sama sekali tidak menunjukkan Allah lemah. Tetapi sebaliknya, justru menunjukkan bahwa Allah SWT SANGAT BERKUASA. Segala sesuatu terpulang kepada-Nya dan Dia bukanlah pihak yang perlu ditanya atas kehendaknya.
Berbeda dengan kita manusia, yang harus mempertanggung-jawabkan semua tindakan kita. Kita adalah makhluk yang akan ditanya, kenapa melakukan ini dan itu. Tetapi Allah SWT bukan pihak yang boleh ditanya atas apa yang dilakukannya.
Sebab Dia adalah Tuhan. Dan berkehendak apapun, itu adalah hak preogratif Tuhan.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

No comments:

Post a Comment