(Oleh: Adam Cholil, Pengajar di HSG Khoiru Ummah Gresik)
Perilaku syirik di tengah masyarakat kita sudah menjadi sebuah
kebiasaan. Bahkan anak-anak sekolah sudah diajarkan berbuat syirik.
Menjelang UN banyak cara dilakukan agar ujian diberi kelancaran. Mulai
doa bersama sampai ritual syirik. Belum lama ini kita juga digemparkan
dengan berita Eyang Subur yang telah banyak merugikan orang terutama
kalangan selebritis dengan praktek syiriknya. Mereka, para selebritis
itu, yang katanya modern ternyata masih suka mendatangi dukun.
Dukun-dukun itu seolah-olah menawarkan solusi terhadap berbagai masalah
yang dihadapi manusia, mulai dari ekonomi, karir, lulus ujian, sampai
rumah tangga. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini banyak orang
yang was-was dan bingung dalam menjalani kehidupan. Hal ini tidak
terlepas dari dampak krisis ekonomi global yang tengah menggejala. Maka
tawaran para penjaja kemusyrikan itu tak pelak menjadi semacam oase
ditengah gurun pasir. Tidak sedikit masyarakat yang tengah megap-megap
dan kelimpungan menghadapi kondisi hidup yang serba sulit ini kemudian
tergiur tawaran yang menjanjikan itu. Dan herannya yang mencoba
peruntungan kepada paranormal itu bukan hanya datang dari kalangan awam
tetapi juga kalangan berilmu.
Pertanyaannya sekarang adalah, benarkah para tukang ramal dan dukun
tersebut dapat memberikan jalan keluar yang baik dari
persoalan-persoalan yang tengah menimpa manusia sebagaimana yang mereka
gembar-gemborkan? Bagi orang beriman tentu kita harus meyakini bahwa
tidak ada yang bisa memberikan jalan keluar yang baik kecuali Allah swt.
Dia saja lah yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang menimpa
manusia. Allah swt. Berfirman :
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (QS. Ath Thalaq, [65]:2)
Dan orang beriman juga harus meyakini bahwa tidak ada yang bisa mendatangkan manfaat atau menolak mafsadat (bencana) terhadap seseorang kecuali jika Allah menghendaki. Dalam hadis riwayat Imam At-Tirmidzi dan dicatat dalam kitab “Az-Zawaajir”, Rasulullah saw. pernah berkata kepada Ibnu Abas: “Ketahuilah
bahwa sesungguhnya jika seluruh manusia berkumpul untuk memberi manfaat
kepadamu maka mereka tidak akan bisa memberi manfaat kecuali apa yang
telah ditetapkan Allah untukmu. Dan jika seluruh manusia berkumpul untuk
mencelakakanmu maka mereka tidak akan bisa mencelakakanmu kecuali apa
yang telah Allah tetapkan kepadaMu.” Bagaimana dengan seorang
paranormal? Jika berkumpulnya seluruh manusia untuk memberikan manfaat
atau menghindarkan bencana yang akan menimpa seseorang saja tidak bisa,
apalagi hanya seorang paranormal yang tidak mempunyai kemampuan apa-apa.
Logika ini sudah cukup bagi kita untuk tidak percaya 100% kepada para
pendusta tersebut.
Orang-orang yang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa memberi
kehidupan kepada mereka dan bisa membebaskan mereka dari persoalan maka
itu adalah musyrik (menyekutukan Allah). Dalam kitab “Majmu’ Fatawa”,
Ibnu Taymiyah berkata: “Siapa saja yang meyakini bahwa berhala itu yang
menurunkan hujan dan memberi rizki maka dia telah menyekutukan Allah
(musyrik).” Sedangkan perbuatan menyekutukan Allah merupakan dosa yang
amat besar yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah swt.
Mereka adalah pendusta
Para dukun dan tukang ramal sesungguhnya mereka tidak pernah bisa
mengetahui apa yang akan terjadi pada seseorang. Mereka juga tidak bisa
memberikan solusi yang benar terhadap orang yang meminta jalan keluar
dari persoalan yang dihadapinya. Sesungguhnya mereka itu adalah para
pendusta dan penipu. Apa yang disampaikannya hanya karangan semata.
Kalaupun suatu ketika ada satu dari ramalan mereka yang benar dan tepat
maka itu hanya kebetulan saja. Karena ada seratus lebih ramalan mereka
yang pasti keliru.
Hal tersebut telah disampaikan Rasulullah saw. kepada para sahabat
ketika mereka mengatakan; Wahai Rasulullah, mereka (para dukun)
menyampaikan kepada kami sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan
datang, dan itu terbukti! Beliau saw. bersabda; “Perkataan tersebut
memang benar, karena itu hasil pencurian bangsa jin yang disampaikan
kepada para sekutunya (dukun dan peramal), tetapi kemudian mereka
mencampurnya dengan 100 kebohongan yang mereka ciptakan sendiri.” (HR. Mutafaq ‘alaih)
Kita pernah mendengar ramalan beberapa paranormal yang sering tampil
di media massa yang mengatakan bahwa artis A karirnya di tahun yang akan
datang akan menurun sedangkan artis B akan menanjak. Ternyata yang
terjadi malah sebaliknya. Tapi banyak masyarakat yang tidak
memperhatikan fakta tersebut. Banyak diantara mereka yang tetap saja
mempercayainya. Ada juga yang katanya sekedar iseng. Padahal bertanya
atau mendatangi dukun dan tukang ramal baik percaya ataupun tidak
(sekedar iseng) tetap saja dilarang di dalam Islam. Termasuk yang marak
saat ini adalah bertanya kepada paranormal melalui pesan singkat (sms),
itu tidak ada bedanya dengan bertanya atau mendatanginya secara
langsung. Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ بَرِئَ مِمَّا
أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،
وَمَنْ أَتَاهُ غَيْرَ مُصَدِّقٍ لَهُ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةً
أَرْبَعِينَ لَيْلَةً *
Barangsiapa mendatangi dukun kemudian ia membenarkan apa yang
dikatakannya maka ia telah melepaskan diri dari apa yang telah Allah
turunkan kepada Muhammad saw (al Qur’an). Dan barangsiapa yang
mendatangi dukun tetapi ia tidak membenarkan apa yang dikatakannya maka
shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam. (HR. Thabrani)
Perbuatan syirik merugikan pelakunya
Perbuatan syirik yang diantaranya adalah mempercayai dukun dan tukang
ramal (paranormal) merupakan tindakan yang sangat merugikan diri
sendiri baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia dia rugi karena telah
menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, maupun biaya dengan sia-sia. Tidak
berguna dan rugi karena telah mempercayai suatu kebohongan dan tidak
bermanfaat. Sementara di akhirat dia juga akan mendapatkan kerugian yang
amat besar berupa hukuman akibat perbuatannya yang telah melanggar
larangan Allah swt., Tuhan yang menciptakan dan memberinya kehidupan.
Diatara hukuman yang akan mereka terima adalah:
Pertama; Tidak akan diampuni dosanya. Karena dosa syirik termasuk dosa yang sangat besar. Allah swt. berfirman: “Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan
Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa,[4]:116)
Kedua; Diharamkan baginya masuk Surga dan akan ditempatkan di Neraka. Allah swt. berfirman:
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ*
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,
Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al Maidah,[5]:72)
Ketiga; Tidak akan mendapat syafa’at Rasulullah saw.
Diriwayatkan dari Abu Dzar ra. ia berkata, “Suatu malam Rasulullah saw.
shalat dan membaca sebuah ayat. Beliau membaca ayat tersebut dalam
ruku’ dan sujudnya sampai tiba waktu subuh. Ayat tersebut yaitu:
إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ *
Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah
hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, Maka Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Maidah, [5]:118)
Ketika tiba waktu subuh aku berkata, “Wahai Rasulullah, tidak
henti-hentinya engkau membaca ayat ini sampai datang waktu subuh, engkau
membaca ayat tersebut dalam ruku’ dan sujud?” Beliau bersabda;
“Sesungguhnya aku memohon kepada Tuhanku yang Maha Mulia lagi Maha
Agung, agar Dia memberi syafaat kepada umatku, kemudian Dia
mengabulkannya. Insya Allah syafaat tersebut akan didapatkan oleh orang
yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.” (HR. Ahmad, seperti dikutip Ibnu Katsir dalam tafsirnya)
Penutup
Jadi, apa gunanya kita melakukan sesuatu yang sebenarnya justru akan
merugikan dan membahayakan kita baik di dunia maupun di akhirat. Jika
kita berpikir menggunakan akal sehat, maka kita tentu lebih memilih
sesuatu yang dapat menguntungkan dan membawa manfaat bagi kita baik di
dunia dan akhirat. Hal itu hanya akan kita dapati dengan beriman kepada
Allah swt., tidak menyekutukannya, dan yakin bahwa hanya Dia lah yang
memberikan kehidupan dan dapat menyelesaikan segala persoalan yang kita
hadapi. Doa kita yang dipanjatkan setiap hari adalah; “Robbanaa aatinaa
fiddun-yaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah, waqinaa ‘adzaaban naar: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka.”
Doa ini sudah cukup untuk menyelesaikan segala masalah yang kita
hadapi. Ini yang diajarkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Masihkah kita
akan mencari yang lain selain Allah? Semoga tidak! Wallahu waliyyut taufiq wailaihi uniib.[] www.eramuslim.com
Kewajiban berdakwah ada pada setiap muslim dan salah satu pahala yang terus menerus mengalir adalah ilmu yang bermanfaat. Indahnya saling amar ma'ruf nahi munkar. Indahnya memiliki Cinta dan Kasih karena Allah SWT. Indahnya kerinduan pada Rosullullah. Indahnya berfikir positif dan berprasangka baik. Indahnya zakat, infaq dan sodakoh bagi kemakmuran umat Islam dan akherat.Indahnya Islam sebagai agama tauhid pembawa rahmat sekalian alam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment