Selasa, 16/06/2009 14:27 WIB
Assalamu'alaikum
Wr. Wb. pak usatdz...
Pak saya mau
tanya ttg mitos kuil Sulaiman, apakah lokasinya berada pada lokasi yg sama dgn
Masjidil Aqso skr ini?
Mengapa
kira2 Zionist Israel begitu "ngotot" utk mempercayai bahwa di lokasi
Masjidil Aqsa skr ini memang benar2 lokasi kuil Sulaiman dan juga mereka ingin
menghancurkannya? Untuk apa?
Terima
kasih.
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
rhine
Jawab
Waalaikumussalam
Wr Wb
Saudara
Rhine yang dimuliakan Allah swt
Mungkin yang
anda maksudkan dengan kuil Sulaiman adalah Haekal Sulaiman.
Tentang Haekal ini telah saya singgung dalam pembahasan sebelumnya yang berjudul Tabut Yahudi yang menurut Ibnu Khaldun bahwa di situlah disimpan Tabut Yahudi hingga waktu yang hanya Allah saja yang mengetahui. http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/tentang-tabut.htm
Tentang Haekal ini telah saya singgung dalam pembahasan sebelumnya yang berjudul Tabut Yahudi yang menurut Ibnu Khaldun bahwa di situlah disimpan Tabut Yahudi hingga waktu yang hanya Allah saja yang mengetahui. http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/tentang-tabut.htm
Pada abad 17
SM orang-orang Bani Israel ditimpa kelaparan dan kekeringan sehingga mereka bersama
dengan Ya’qub berhijrah dari Palestina ke Mesir menemui Yusuf as yang saat itu
menjadi mentri di pemerintahan Fir’aun.
Pada abad 14
– 13 SM Allah swt mengutus Musa as kepada mereka dan sedikit dari mereka yang
tidak mengimaninya dan di sinilah dimulai agama Yahudi sehingga menjadikan
mereka bertentangan dengan Fir’aun dan kaumnya. Peretentangan itu mejadikan
orang-orang Bani Israel keluar dari Mesir, sebagaimana firman Allah swt :
وَإِذْ نَجَّيْنَاكُم مِّنْ آلِ فِرْعَوْنَ
يَسُومُونَكُمْ سُوَءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ
نِسَاءكُمْ وَفِي ذَلِكُم بَلاء مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ ﴿٤٩﴾
وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ ﴿٥٠﴾
وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ ﴿٥٠﴾
Artinya : “Dan (Ingatlah) ketika kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.” (QS. Al Baqoroh : 49 – 50)
Hijrah
tersebut terjadi pada abad 1280 SM pada masa pemerintahan Ramses II. Setelah
itu mereka (orang-orang Yahudi) berada dibawah pimpinan Yusa’ yang menggantikan
Musa as dan menetap di Kan’an (Palestina)
Daud as
berhasil mendirikan pemerintahannya di Yerusalem pada tahun 990 SM dan
disinilah Daud mendapatkan perintah untuk membangun Baitul Maqdis akan tetapi
dikarenakan kesibukannya berperang maka itu semua tidak sempat dilakukannya
sehingga Allah swt mewahyukan kepadanya agar memerintahkan anaknya yang bernama
Sulaiman as untuk membangun Baitul Maqdis dan ditengah pembangunannya itu
beliau as membangun Haekal sebagai tempat peribadahan lengkap dengan altar
penyembelihan kurbannya.
Setelah
Sulaiman as wafat pada tahun 922 SM, pemerintahan Daud terpecah menjadi dua :
kerajaan Isarel di sebelah utara dan kerajaan Yahudza di sebelah selatan.
Diantara keduany sering terlibat peperangan panjang hingga masa mereka
dihancurkan oleh Bukhtanshar Raja Babilonia pada tahun 587 SM. Pada penyerangan
ini terjadi penghancuran terhadap Yerusalem termasuk terhadap Haekal Sulaiman.
Mereka
berhasil menawan dan membawa banyak orang-orang Yahudi ke Babilonia dan menetap
di sana selama 50 tahun yang dikenal dalam sejarah Yahudi dengan Para Tawanan Orang-orang
Babilonia.
Ketika
Babilonia berhasil ditaklukan oleh Kirusy Raja Parsia pada tahun 538 SM maka
para tawanan tersebut dibebaskan dan dikembalikan ke Palestina akan tetapi
mereka tidak memiliki Negara namun tetap berada dibawah kekuasaan Parsia.
Didalam
Majallah at Tarikh al Arabi disebutkan bahwa setelah orang-orang Bani Israel
dipulangkan kembali ke kampung halamannya di Palestina maka mereka membangun
kembali tempat peribadahan mereka yang telah dihancurka oleh Bukhtanshar.
Ketika
gemintang Parsia telah redup maka kekuasaan mereka pun jatuh ketangan
Aleksander Al Maqduni sehingga orang-orang Yahudi menampakkan loayalitas,
ketundukan dan penyambutan mereka kepada Aleksander al Maqduni tatkala
menguasai Yerusalem tahun 332 SM. Dan sejak saati itu mereka berada dibawah
kekuasaan Yunani.
Setelah
Aleksander al Maqduni wafat maka kekuasaannya terpecah diantara mereka, Mesir
berada di tangan Ptolomeus sedangkan Negara-negara utara diserahkan ketangan
Selecus. Namun pada tahun 199 SM terjadi peperangan antara Ptolomeus dan
Selecus yang kemudian dimenangkan Ptolomeus..
Pada tahun
198 SM Yerusalem jatuh ketangan Raja Suria yang bernama Antiochus dan sejak
saat itu terjadi berbagai fitnah, pemberontakan dan peperangan berdarah di
Yeusalem hingga masa kedatangan pemimpin Romawi yang bernama Pompy tahun 63 SM
yang kemudian berhasil menguasai Yerusalem.
Sejak saat
itu Yerusalem berada ditangan kekuasaan orang-orang Romawi dan menjadikannya
sebagai Negara Romawi. Pada saat inilah Isa bin Maryam dilahirkan di kota Betlehem
di akhir pemerintahan Herodes pada tahun 37 – 40 M.
Dan sejak
saat itu Yerusalem menjadi tempat yang memberikan kabar gembira tentang da’wah
tauhid dan menjadi kota suci bagi orang-orang Nasrani.
Ketika
orang-orang Yahudi melakukan pembangkangan dan pemberontakan terhadap
pemerintahan Romawi di Yerusalem maka Penguasa Romawi, Fasbasyan mengutus
anaknya yang bernama Titus untuk menghentikan pemberontakan tersebut. Titus pun
melakukan penyerangan terhadap Yerusalem pada tahun 70 M dan berhasil membunuh
banyak orang-orang Yahudi sehingga menyisakan Yerusalem menjadi kota yang
hancur lebur dan porak poranda untuk waktu yang sangat panjang bahkan tidak
dihuni kecuali oleh para penjaga dari para tentara Romawi.
Kemudian
orang-orang Yahudi mengadakan pemberontakan untuk yang kedua kalinya di
Yerusalem antara tahun 132 M dan 135 M yang dikenal dengan “Pemberontakan
Barkukhi” akan tetapi penguasa Romawi berhasil memadamkan pemberontakan
tersebut dan menghapus Eksistensi Yerusalem dan membangun diatasmya sebuah kota
baru yang dinamakan dengan Aeilia Capitolina. Bahkan mereka tidak mengidzinkan
orang-orang Yahudi untuk menginjakkan kakinya di mota Aeilia sejak tahun 135 M.
Ketika Pemerintahan Romawi terpecah menjadi dua dan Palestina masuk dalam kekuasaan Romawi Timur (Bizantyum) maka Aeilia berada dibawah kekuasaan Bizantyum sejak abad 4 M hingga tahun 614 M tatkala dikuasai oleh Sasani (Kisra Eberwiz) hingga kembali dikuasai oleh Penguasa Bizantyum yang bernama Heraklius tahun 627 M.
Ketika Pemerintahan Romawi terpecah menjadi dua dan Palestina masuk dalam kekuasaan Romawi Timur (Bizantyum) maka Aeilia berada dibawah kekuasaan Bizantyum sejak abad 4 M hingga tahun 614 M tatkala dikuasai oleh Sasani (Kisra Eberwiz) hingga kembali dikuasai oleh Penguasa Bizantyum yang bernama Heraklius tahun 627 M.
Kekuasaan
Heraklius ini tidaklah berlangsung lama sehingga kaum muslimin berhasil
membebaskan kota Aeilia pada tahun 15 H / 636 M pada zaman Umar bin Khottob dan
sejak saat itu kaum muslimin memperbolehkan orang-orang Yahudi untuk kembali ke
al Quds. (Majallah at Tarikh al Arabi juz I hal 5114 – 5126)
Dari
penuturan diatas tampaklah bahwa Haekal tersebut didirikan pada masa Sulaiman
as. Dan setelah sempurna pembangunan Haekal tersebut oleh Sulaiman as, ia
mengalami kehancuran sebanyak tiga kali. yaitu ketika penyerbuan pasukan Bukhtanshar
Raja Babilonia pada tahun 587 SM lalu berhasil dibangun kembali oleh
orang-orang Yahudi setelah mereka dibebaskan oleh Kirusy Raja Parsia.
Haekal
kembali dihancurkan untuk kedua kalinya oleh Antiochus Raja Suria tatkala
upayanya memadamkan fitnah yang dilakukan orang-orang Yahudi pada tahun 198 SM.
Lalu kembali
direnovasi untuk ketiga kalinya oleh Herodeus pada tahun 40 M.
Lagi-lagi
Haekal dihancurkan oleh Titus pemimpin Romawi tatkala menyerang Yerusalem dan
menjadikan kota itu hancur lebur bahkan tidak didiami kecuali oleh para
penjaganya dari tentara-tentara Romawi.
Adapun
tentang letak Haekal itu sendiri, sesungguhnya tidaklah terdapat dalil yang
menunjukkan tempat didirikannya bangunan itu. Beberapa sumber menyebutkan bahwa
bangunan itu terletak diluar pekarangan Masjidil Aqsha smentara yang lainnya
menyebutkan bahwa tempatnya adalah dibawa Kubah Kuning. Sementara itu
orang-orang Yahudi dan Nasrani berkeyakinan bahwa tempat Haekal Sulaiman itu
berada di Puncak al Haekal atau al Haram asy Syarif atau berada di bawah Baitul
Maqdis. Karena itulah orang-orang Yahudi sejak beberapa tahun terakhir ini
berusaha merobohkan Masjidil Aqsha untuk mencari Haekal Sulaiman dibawahnya.
(http://ar.wikipedia.org)
Akan tetapi
itu semua hanyalah akal-akalan yang dicari-cari oleh orang-oang Yahudi saja
untuk menghancurkan al Quds dengan mengatakan bahwa mereka akan mengembalikan
Haekal Sulaiman kepangkuan mereka.
Sebagaimana
disebutkan didalam berbagai sejarah kota Yerusalem maka sebetulnya Haekal tersebut
sudah betul-betul hancur dan porak poranda tak berbekas saat terjadi
penyerangan yang dilakukan oleh Pasukan Romawi dibawah pimpinan Titus pada
tahun 70 M. sebelum pada akhirnya Yerusalem berhasil dibebaskan oleh kaum
muslimin pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khottob pada tahun 15 H / 636
M.
Wallahu
A’lam
No comments:
Post a Comment