Munculnya
Dajjal Pendusta Yang Mengaku Utusan Allah SWT
Senin, 18 Agustus 2008
قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ َحَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ، قَرِيبٌ مِنْ ثَلَاثِينَ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ، أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ، وَحَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ، وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ، وَحَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ ( صحيحالبخاري )
Sabda Rasulullah saw :
“Tiada akan datang hari kiamat hingga dimunculkan dajjjal dajjal pendusta, sekitar tiga puluh jumlahnya, kesemuanya mengaku sebagai utusan Allah, dan hingga tercabutnya ilmu, dan kerap kalinya gempa bumi, dan semakin dekatnya waktu, dan munculnuya fitnah fitnah, dan banyaknya pembunuhan, dan kemudian berlimpahnya harta pada kalian” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Limpahan puji kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur,Yang Maha
Bercahaya Menerangi Alam Semesta dengan cahaya rahmat-Nya yang fana dan yang
abadi. Cahaya rahmat -Nya yang fana menerangi seluruh alam semesta, cahaya
rahmat-Nya yang kekal dan abadi menerangi wajah muslimin dan muslimat dengan
kalimat tauhid. Menerangi jiwa mereka dengan ketaatan dan menerangi hari –
hari mereka dengan pengampunan.
Maha suci Allah Swt Yang Maha Luhur, Maha Abadi, Maha Sempurna
dan Maha Memiliki Kesempurnaan Maha Memiliki Kebahagiaan, Maha Memiliki
Kesejahteraan, Maha Membagi – bagikan kepada hamba – hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya. Beruntunglah mereka – mereka yang semakin dekat kepada Allah
Swt, maka mereka semakin dekat kepada Sang Pemilik Kebahagiaan. Mereka
semakin berhak mendapatkan kesejahteraan, mereka semakin berhak mendapatkan
kemudahan, mereka selalu dimanjakan oleh Allah Swt di dunia, di barzah dan di
yaumal qiyamah.
Demikian keadaan hamba – hamba Allah Swt, mereka melewati
cobaan dan musibah maka setelah cobaan dan musibah, akan datang kebahagiaan
berlipat ganda yang membuat mereka lupa akan musibahnya, jika datang musibah
lainnya Allah Swt akan gantikan dengan kebahagiaan yang lebih besar yang
membuat mereka lupa lagi dengan musibahnya yang lalu. Inilah kehidupan mereka
di dunia dan lebih – lebih lagi kehidupan mereka di akhirat yaitu kebahagiaan
yang tiada akan pernah ada akhirnya.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rahasia rahmat Illahi ini tumpah ruah dengan kebangkitan Nabi kita, idola kita, kekasih kita Sayyidina Muhammad Saw yang mana bulan rajab yang mulia ini merupakan salah satu daripada bentuk rahmat-Nya (Allah Swt) yang menuntun kita kepada cinta kita kepada Sayyidina Muhammad Saw, karena di bulan inilah turunnya firman Allah Swt Innallaha wa malaikatahu yu sholluna a’lan nabiy, Sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw lalu Allah Swt menyeru kepada hamba – hamba-Nya yang beriman untuk selalu bershalawat dan bersalam kepada Sang Nabi Saw.
Adakah kebanggaan yang lebih besar daripada langsung disebut
oleh Allah bahwa sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada
beliau. Betapa bercahayanya wajah Sang Nabi Saw yang diterangi oleh cahaya
shalawat dari Allah Swt dan para malaikat. Betapa terang – benderangnya jiwa
beliau, betapa indah dan mulianya derajat beliau yang sedemikian dahsyatnya
dimuliakan oleh Allah Swt dan “seseorang itu bersama dengan orang yang dia
cintai”.
Sang Nabi Saw yang diberi kemuliaan oleh Allah Swt membukakan
pintu – pintu bagi umat-Nya untuk ingin dekat dengan Allah Swt, ingin sampai
kepada kemuliaan, ingin sampai kepada keluhuran, terbukalah bagi mereka pintu
cinta. Pintu ittiba dan bagi merekalah terbuka pintu rahasia untuk kedekatan
kehadirat Allah Swt dan Rasul Saw yaitu dengan mencintai Allah Swt dan
Rasul-Nya. Kekurangan – kekurangan yang muncul dari perbuatan mereka tidak
menjadikan cinta dan rindu mereka kepada Allah Swt dan Rasul Saw itu tidak
diakui atau tertolak.
Demikian indahnya cinta dan rindu kepada Allah Swt dan
Rasul-Nya. Berbeda dengan cinta dan rindu kepada satu makhluk sesama yang
lain, jika ada kekurangan dari cinta dan rindunya, sedemikian pula cinta dan
rindunya akan sirna dan tertolak hanya gara – gara barangkali hanya pada satu
kesalahan, barangkali hanya pada dua kesalahan. Barangkali Kau berbuat salah
padaku, dan ia lupa. Sedemikian banyak cinta dan rindu sang kekasih maka ia
tertolak. karena apa? Karena berbeda dengan rabbul allamin jalla wa alla yang
masih diterima cinta dan rindu hamba-Nya.
Dan berbeda pula dengan Sang Nabi untuk rabbul allamin,
Sayyidina Muhammad Saw yang cinta dari batu sekalipun masih diterima oleh
beliau. Cinta dari gunung pun masih diterima oleh beliau sebagaimana riwayat
Shahih Bukhari bahwa Rasul Saw bersabda “ini gunung hud mencintaiku dan
aku mencintai gunung uhud”. Tentunya gunung pun diberi kesempatan oleh
Allah Swt untuk mencintai Nabi Muhammad Saw, butiran – butiran kerikil dan
batu itupun diberi kesempatan oleh Allah untuk mencintai Sang Nabi. Demikian
pula batang pohon kurma, demikian pula dengan kota di Madinah dan semua hewan
dan makhluk-Nya Allah diberi kesempatan untuk mengidolakan dan mencintai Sang
Nabi dan Sang Nabi menjawab cinta mereka seraya bersabda “dan akupun
mencintai gunung hud”. ya Rasulullah ini hanyalah gumpalan batu yang
tidak bermakna untukmu tetapi ketika dia mencintai beliau Saw, seindah –
indahnya makhluk Allah, makhluk yang paling ramah, makhluk yang paling indah
budi pekertinya, makhluk yang tidak mau mengecewakan perasaan siapapun maka
gumpalan batu inipun diterima cintanya oleh Rasul Saw dan dijawab oleh Rasul
Saw “dan kami pun mencintai gunung uhud”.
Diriwayatkan pula di dalam Shahih Bukhari yang sering kita
dengar, ketika batang pohon kurma ditinggal oleh Sang Nabi yang biasa
bersandar padanya disaat berkhutbah maka saat itu batang pohon kurma itu
menjerit dengan jeritan yang menyayat hati. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di
dalam Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa jeritan dan tangisan pohon
kurma itu terdengar bagaikan jeritan sang bayi yang ditinggal oleh ibunya dan
Sang Nabi turun dari mimbar, mendatangi pohon kurma itu dan memeluknya,
batang pohon itu dipeluk dan setelah itu tangisnya pun mereda bagaikan bayi
ketika dipeluk oleh ibunya dan tersendat – sendat, terisak – isak nafasnya
menahan tangis karena telah ditenangkan oleh ibunya sampai perlahan – lahan
suara tangisnya semakin pelan dan terdiam. Bagaikan bayi yang kehilangan
ibunya dan di peluk dan didekap oleh ibunya sampai masih terisak - isak
sesaat kemudian tangisnya terdiam.
Demikian keadaan batang pohon kurma, cinta dan tangisnya
karena Nabiyyuna Muhammad Saw berpisah dengannya. Biasa Sang Nabi bersandar
padanya setiap khutbah, sekali waktu beliau turun maka batang pohon kurma itu
menangis. Dan Sang Nabi, wahai yang demikian indah dicipta oleh Allah sebagai
raufurrahiim tidak pula mengecewakan daripada batang pohon kurma
mencintainya, beliau turun dan memeluk batang pohon kurma itu dan
menenangkannya.
Al Imam Ibn Hajar meriwayatkan salah satu hadits shahih
menukil di dalam Fathul Baari bahwa Rasul berkata “seandainya aku tidak
menenangkannya, ia akan terus menjerit hingga yaumil qiyamah dengan tangisnya
yang didengar oleh jumlah sahabat yang muttawatir, lebih dari 80 sahabat yang
mendengar jerita dan tangis batang pohon kurma ini”.
Demikian hadirin – hadirat indahnya alam semesta mencintai
Sayyidina Muhammad Saw, demikian kemesraan mereka kepada Sang Nabi. Demikian
pula seekor hewan besar di Madinah Al Munawwarah, sebagaimana diriwayatkan di
dalam Sirah Ibn Hisyam ketika unta terbesar di Madinah mengamuk dan kita
memahami unta itu kalau berdiri perutnya lebih tinggi dari kepala kita, itu
unta biasa. Bagaimana kalau unta besar? 1400 tahun yang silam di Madinah Al
Munawwarah, unta ini mengamuk dan tidak diketahui sebabnya. Para sahabat
menjebaknya di dalam salah satu kandang besar, lantas ketika Rasul Saw
dikabari dan beliau mendatangi lalu berkata “bukakan pintu yang menjebaknya
ini”. Ya Rasulullah dia ini sedang dalam keadaan mengamuk dan sedang marah,
mulutnya yang berbusa dan matanya yang merah ini bias membunuh siapa saja dan
jangan – jangan dia mencelakaiku. Rasul Saw berkata “bukakan, bukakan biarkan
ia mengetahui aku Rasulullah”. Maka ketika dibukakan pintu itu, unta melihat
wajah Muhammad Saw maka unta itu berlari tertunduk – tunduk menciumi kaki
Nabi Muhammad Saw. Yang demikian buas dan marahnya, ketika melihat wajah
indah, seindah – indahnya wajah yang paling berhak dicintai, ternyata unta
ini memiliki kecintaan, kemuliaan dan kerinduan kepada Sang Nabi seraya
berlari mendekat tertunduk – tunduk kepalanya dan mencium kaki Sang Nabi
lantas ia mendekatkan wajah dan mulutnya ke telinga Sang Nabi dan Rasul Saw
mendekatkannya kemudian Rasul Saw berkata “siapa pemilik unta ini?”, salah
seorang sahabat Anshar berkata “aku ya Rasulullah”. Ia mengadu padaku karena
terlalu banyak disuruh bekerja dan sedikit diberi makan. Unta ini mengadu
kepada Rasulullah Saw.
Inilah hewan dan tumbuhan yang sangat mencintai Sang Nabi dan
lebih – lebih para sahabat Muhajirin dan Anshar ra. Sebagaimana riwayat Sirah
Ibn Hisyam ketika salah seorang wanita dari bani dinar, ketika kembali Sang
Nabi dari perang uhud, mendengar kabar suaminya wafat, kakaknya wafat,
anaknya wafat, ayahnya wafat, semua keluarga ibu ini wafat dalam syahid di
perang uhud. Ayahmu wafat, anakmu wafat, kakakmu wafat, suamimu wafat,
tinggallah ia sebatang kara. Ibu ini bertanya “bagaimana keadaan
Rasulullah?”, Rasulullah sehat wal afiah, ibu ini datang melihat bagaimana
keadaan Sang Nabi dan barangkali juga ingin mengadu kesedihannya, sebatang
kara ditinggal semua keluarganya yang wafat di perang uhud. Namun ketika
melihat wajah Sang Nabi, ibu itu mengangkat suara di tengah para sahabat “semua
musibah asalkan kau baik dan sehat wal afiah, semua musibah adalah kecil di
hadapanku ya Rasulullah”. Biarpun ayah, suami, anak, kakak dan seluruh
keluarga wafat asalkan kau baik dan sehat wal afiah. Demikian cintanya
seorang wanita Anshar kepada Nabi Muhammad Saw.
Juga diriwayatkan ketika seorang sahabat ditangkap dan ia
sampai dibawa oleh Abu Sofyan sebelum Abu Sofyan masuk islam maka berkata Abu
Sofyan “wahai engkau kini Muhammad sedang tenang – tenang di rumah bersama
keluarganya, dan sebentar lagi istrimu jadi janda dan anakmu jadi yatim. Ayo
mau kau tukar posisimu dengan Muhammad saat ini?”, maka ia berkata “Demi
Allah kalau seandainya aku harus wafat dan selesai seluruh permasalahanku
ini, aku dibunuh dan dikuliti itu jauh lebih kupilih dari sebutir duri
menusuk kaki Rasulullah Saw”. Demikian cintanya mereka kepada terhadap
Nabiyyuna wa Syafiuna Muhammad Saw.
Hadirin – hadirat dan keberkahan itu tidak sirna dan sampialh
kita di bulan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Mengingat peristiwa –
peristiwa agung di Madinah Al Munawwarah dan Rasul Saw menjadikan keberkahan
berlanjut dan Allah memberi keberkahan pada Sang Nabi tidak hanya di saat
beliau hidup tapi bekas - bekas peninggalan beliau diabadikan oleh Allah Swt
keberkahannya. Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari ketika di
Madinah Al Munawwarah, Rasulullah Saw bersabda “kelak di akhir zaman akan
munjul dajjal yang akan terus menyerang semua fihak dan semua tempat sampai ia
di Madinah Al Munawwah dan dajjal tidak bisa masuk ke Madinah Al Munawwarah.
Sampai disini Rasul Saw berkata maka akan berguncang Madinah
dengan 3 kali gempa. Madinah tidak pernah gempa, sepanjang Rasul Saw masuk ke
Madinah Al Munawwarah di hari hijrah sampai akhir zaman Madinah tidak pernah
gempa terkecuali saat itu, saat datangnya dajjal ke depan Madinah Al
Munawwarah. Disaat itu Madinah gempa dengan 3 kali guncangan maka keluarlah
semua orang kafir dan munafik. Maka berkata Imam Ibn Hajar di dalam kitabnya
Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa di saat itu semua Rasul
mengatakan munafik, fasiq, kafir, semua keluar dari Madinah kecuali orang –
orang mukhlisin, orang – orang yang mencintai Rasul Saw tidak bergeming dari
Madinah Al Munawwarah. Sebagaimana kita ketahui, sampai saat ini banyak orang
musyrik, fasiq, ada di Madinah dan mereka akan keluar di saat guncangan 3
kali sehingga mereka keluar diikuti dajjal, kata Sang Nabi Saw dan disaat
itulah Rasul Saw berkata “itu dajjal bawa pasukannya mengepung Madinah Al
Munawwarah”.
Imam Ibn Hajar menukil salah satu hadits dalam kitabnya Fathul
Baari bi Syarah Shahih Bukhari dengan sanad yang shahih bahwa Rasul Saw
menjelaskan dajjal itu berkata “itu masjid Muhammad, itu masjid Nabawiy
yang harus kita kuasai”. Itu masjid Muhammad, dari kejauhan dajjal sudah
menunjuknya, kubah hijau masjidnya Rasul Saw telah ditunjuk oleh dajjal dan
berkata “itu masjid Muhammad itu masjid Muhammad, kita harus sampai kesana”.
Lantas Rasul Saw bersabda sebagaimana riwayat Shahih Bukhari disaat itu
Madinah mempunyai 7 pintu, lalu siapa yang memberi beliau pengetahuan Madinah
akan modern seperti sekarang ini sampai ada 7 pintu. Beliau berkata 7 pintu
Madinah Al Munawwar dan disetiap pintunya dijaga oleh 2 malaikat sehingga
dajjal tidak bisa masuk ke dalamnya.
Kita bisa lihat bagaimana keberkahan bekas tempat injakan
Sayyidina Muhammad Saw menjadi benteng terkuat yang tidak bisa di tembus oleh
dajjal. Demikian hadirin – hadirat dajjal yang demikian kekuatannya bisa
berbuat apa saja menurunkan hujan, membawa kemiskinan, membawa kekayaan dan
menguasai seluruh permukaan bumi, namun ia terbentur di Makkah, Madinah dan
Masjid Al Aqso. Ketiga tempat ini tidak bisa disentuh oleh dajjal, dajjal
tidak bisa masuk ke Masjidil Haram, tidak bisa masuk ke Masjidil Al Aqso dan
tidak bisa masuk ke Madinah Al Munawwarah. Tempat – tempat bekas injakan kaki
Muhammad Rasulullah Saw. Maka tempat lahir beliau di Madinah, tempat wafat
Masjid Al Haram, tempat beliau mihrab Masjid Al Aqso. Kalau seandainya bumibekas
pijakan beliau seperti ini, bagaimana jiwa yang mencintai Sayyidina Muhammad,
umat Muhammad Saw. Sebagaimana aku dan kalian yang gembira di majelis ini
dengan shalawat dan salam kepada Nabiyyuna Muhammad Saw dan tiada pernah
bosan kita untuk selalu berdzikir dan bershalawat mendengarkan hadits –
hadits Nabiyyuna wa Syafiuna Muhammad Saw.
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari sebagimana hadits yang
baru saja kita baca tadi, Rasul Saw berkata “tidak akan datang hari kiamat,
maksudnya salah satu tanda dari hari kiamat yaitu sampai munculnya 30 dajjal,
dajjal – dajjal pendusta kira – kira jumlahnya 30”. Maksudnya jumlahnya kira
– kira bisa lebih atau kurang dari 30, kata Rasul Saw. Disini menunjukkan ada
ikhtilaf mengenai jumlah dajjal - dajjal yang akan datang ke muka bumi. Tadi
apa ciri – ciri mereka? semuanya itu mengaku Rasul, mereka itu mengaku Nabi,
itu ciri dajjal - dajjal pendusta. Itu kalau kita hitung jumlahnya kata Rasul
Saw kira - kira 30. Demikian sabda Nabi Muhammad Saw. Kita sudah lihat sekarang,
walaupun kita belum menghitungnya di Indonesia sudah sedemikian banyaknya ada
di India, Pakistan, Yordan, Saudi dan dimanapun banyak yang mulai mengaku
sebagai Nabi dan ini tanda – tanda hari kiamat kata Sang Nabi dan mereka
digelari dajjal – dajjal pendusta. Yang dimaksud adalah seluruh dajjal yang
paling besar kelak yang muncul di akhir zaman.
Mengawali kebangkitan Sayyidatuna Aisyah bin Maryam as dan
disaat itu mulai tercabutlah ilmu, disaat itu ilmu mulai sirna, ulama mulai
wafat. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari yang sering kita dengar bahwa Allah
itu akan menghilangkan ilmu tidak dengan mencabutnya dari hati para ulama
akan tetapi Allah akan menghilangkan ilmu dengan mewafatkan ulama, bagi kita
membangkitkan generasi para ulama lagi. Agar apa? agar Allah menjauhkan kita
dari bala dan musibah dengan sirnanya ulama, karena apa? kalau ulama tidak
ada Rasul Saw berkata sampai nanti ulama tidak tersisa. Lalu apa? maka mereka
mulai mengambil para imam – imam, para guru – guru yang tidak mengerti ilmu,
mereka ditanya, ditanya tidak mampu menjawab berfatwa semaunya, apa saja
sunnah dibilang bid’ah, yang baik dibilang musyrik, ibadah dibilang syirik,
doa – doa dilarang, ziarah dilarang. karena apa? karena memang tidak memiliki
ilmu bukan karena kesalahan mereka, karena kesempitan ilmu dari syariah
hadits. Mereka memberikan fatwa tanpa ilmu, ilmunya sedikit maka tidak bisa
memberikan fatwa yang benar fatwanya salah. Mereka sesat dan menyesatkan.
Demikian makna dalam kalimat ini. Akan muncul waktu dimana kurangnya ulama,
sedikitnya ulama. Ilmu mulai sirna, sirna, dan sirna.
Minggu yang lalu kita berbicara tentang keutamaan para
muhadditsin dan tentunya kita memahami tidak semua muhaddits itu menulis
hadits – haditsnya, jadi yang tersisa sekarang ini tidak mencapai 10% dari
hadits yang ada saat itu. Imam Ahmad bin Hambal sudah kita kenal beliau hafal
1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya tapi imam madzhab hanya sempat
menulis 20.000 hadits saja. 980.000 hadits itu sirna dengan wafatnya Imam
Ahmad bin Hambal. Ada para murid-muridnya yang menghafal tentunya dimasa itu
menghafal lebih ditekankan daripada menulis hadist.
Kalau di masa sekarang orang punya ilmu menulis buku, di zaman
itu tidak menulis kecuali kalau ada permintaan, ada permintaan orang dari
jauh minta seratus sanad hadist ditulis kirim kesana seratus sanad hadist,
ada lagi yang meminta fatwa seribu hadist tentang salat, tulis sanadnya kirim
kesana. Tapi mereka tidak menulis semua hadist yang mereka kumpulkan karena
apa? dimasa itu hafalan yang diandalkan, karena belum ada percetakan. Kalau
zaman sekarang kita mau bawa ke seluruh dunia cukup di internet sudah seluruh
dunia sampai dakwahnya, tulis semua yang kita ketahui tulis hadist, AlQuran,
ayat, fatwa semua akan bermanfaat. Dimasa itu tidak ada percetakan, ditulis
apa gunanya? siapa yang mau membaca 1 buku, kalau kita tulis maka dicetak 1
rim, 10 rim yang baca banyak. Zaman itu lebih efektif mengajar dengan
hafalan. Karena apa? karena tidak ada percetakan, siapa yang memperbanyak
buku itu tidak ada foto copy tidak ada koran, tidak ada telepon, tidak ada
internet yang ada murid datang pada guru, itu saja. Bisa begitu tadi adalah
belajar dan mempelajari yaitu murid mendatangi guru, diajarkan hadits, pulang
dan kira – kira begitu. Datang lagi dan sampai munculnya yakni mulai sirna
hadits.
Sehingga kalau sekarang ini kita kumpulkan semua hadits hanya
mencapai kurang sedikit dari 100.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya.
Kalau dikumpulkan kurang dari 100.000 hadits. Jadi kalau ada Al Hafidh di
masa sekarang, seperti Guru Mulia kita Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin
Hafidh beliau itu hafal lebih dari 100.000 hadits dengan sanad dan hukum
matannya, beliau mengambil juga bukan hanya dari musnid – musnid yang ada
seperti Musnad Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Imam Hakim, Imam Bukhari tapi
beliau juga mempunyai sanad – sanad hadits yang sampai kepada beliau riwayat
sanad daripada yang diluar jumhur muhadditsin. Jadi bisa mencapai lebih dari
100.000 hadits dan beliau sampai ke derajat Al Hafidh. Dan tinggal beberapa
orang saja di dunia ini yang sampai ke derajat Al Hafidh dalam ilmu hadits.
Sekarang Mahad Darul Musthofa mempunyai peraturan baru,
pesantren beliau itu yang masuk kesana syaratnya hafal Alquran dan hafal
2.000 hadits. Demikian salah satu syarat bagi mereka yang mau belajar bersama
beliau karena barangkali beliau sudah melihat dan sudah waktunya menumpahkan
tugasnya ilmu hadits yang beliau miliki, yang selama ini barangkali terpendam
karena keterbatasan kemampuan dari orang – orang yang belajar kepada beliau.
Sekarang beliau sudah buka yaitu syarat masuk Darul Musthofa hafal 2.000
hadits dan hafal Alquranulkarim, baru bisa masuk menjadi murid beliau untuk
diturunkan keluasan ilmu hadits yang beliau miliki. Semoga Allah memakmurkan
pesantren ini dan Allah panjangkan usia beliau dan semoga Allah Swt
memakmurkan dunia ini dengan para ahli hadits dan para ulama.
Dan sampai pula muncul banyaknya gempa bumi kata Rasul Saw.
Sudah mulia sirna para ulama, ini sudah kita lihat hadits kita tinggal sedikit.
Jadi zaman sekarang kalau ada orang yang berfatwa ini haditsnya ternyata Imam
Syafii dhaif, sebentar sebentar anda katakan haditsnya Imam Syafii ini
haditsnya dhaif, anda tahu berapa hadits? Ini hadits kalau dikumpulkan
sekarang tidak sampai 100.000 hadits. Zaman dahulu orang bicara tentang
sholat ia punya ribuan hadits. Imam Bukhari di dalam kitab Tadzkiratul
Huffad, didatangi oleh muridnya dan berkata “wahai imam aku menyusup ke
satu wilayah disana sampai disana itu aku di test tentang hadits – hadits
sholat, ayo haditsnya wudhu apa, bagaimana haditsnya i’tidal, bagaimana
haditsnya sujud, itu didaerah sana. Imam Bukhari berubah wajahnya, marah
beliau. Tidak pantas kau masuk masjid di test seperti itu. Kalau aku masuk
kesitu, akan aku keluarkan 10.000 hadits shahih tentang sholat saja. 10.000
hadits shahih tentang sholat saja beserta sanad dan hokum matannya. Ini
keadaan mereka di masa itu, jadi Imam Bukhari jauh sebelum Imam Syafii.
Sebagaimana saya sampaikan minggu yang lalu Imam Syafii sudah
jadi imam baru Imam Bukhari lahir. Imam Syafii lahir tahun 150 H, usia 12
tahun sudah mencapai ke derajat Al Hafidh dan Imam Bukhari lahir tahun 194 H.
Jadi Imam Syafii sudah 44 tahun, Imam Bukhari baru lahir. Ini Imam Bukhari
seperti itu, bagaimana Imam Syafii? Jadi tentunya para ulama dan hujjatul
islam berhati – hati kalau Imam Syafii sudah bilang seperti ini, pasti
dibelakangnya tertutup sekian ribu hadits yang tidak sempat beliau sampaikan
diantaranya pembacaan doa nisfu sya’ban yaitu pembacaan yassin 3X yang
menyarankan Imam Syafii, beliau tidak akan mengada-ada, kalau beliau mengada
– ada sudah ratusan Al Hafidh dan pakar hadits yang menentang adat
istiadatnya ini di masa lalu. Imam Syafii bikin hal yang bid’ah, ngapain baca
yassin 3X di malam nisfu sya’ban. Mereka malah ikut baca, kalau ikut baca
berarti pasti ada riwayat tsigahnya akan tetapi mungkin dari sekian juta
hadits hanya kurang dari 100.000 hadits yang ada di masa sekarang ini sudah
terhapus haditsnya tapi cukup fatwa Imam Syafii sebagai hujjat diikuti oleh
para imam – imam dan para hujjatul islam yang lainnya. Ini mereka yang
mengerti ilmu hadits dan mustholahul hadits. Yang tidak, maka berkata ya
kalau tidak ada hadits shahihnya tidak usah diikuti. Tentunya tidak demikian,
lihat fatwa dan guru – guru yang bersanad sampai kepada para imam sampai
kepada Rasulullah Saw.
Mulai muncul gempa di mana – mana, Imam Ibn Hajar Al Asqalani
menjelaskan gempa ini sudah ada sejak dari zaman Nabi Adam as tapi yang
dimaksud Rasul disini gempa itu makin banyak dan dahsyat. Di zaman sekarang
ini gempa yang dahsyat, muncul tsunami, gempa dahsyat di wilayah muslimin.
Salah satu bentuk dari tanda – tanda munculnya akhir zaman.
Dan selanjutnya adalah semakin terasa dekatnya waktu, baru
kemarin Idul Fitri sekarang sudah mendekat malam 1 Ramadhan. Demikian
cepatnya waktu berputar, rasanya baru kemarin selesai sekolah sekarang sudah
mau menikah. Demikian cepatnya waktu tidak terasa di akhir zaman, sangat –
sangat dekat makin hari. Imam Ibn Hajar juga menukil bahwa yang dimaksud
diantaranya adalah usia yang semakin singkat. Dimasa Rasul umur 60 tahunan
sekarang hanya 30 tahunan saja usia manusia. Dan muncul fitnah – fitnah, hal
yang kecil jadi fitnah, hal yang tidak berarti jadi fitnah, hanya masalah
gerakan jari sedikit saja (sms) ribuan orang yang memusuhinya. Hanya karena
jari kecil saja bias menyebabkan fitnah yang besar, membuat orang bunuh satu
sama lain, saling pecah silaturahmi dan demikian hadirin – hadirat hanya
masalah kecil bisa menjadi fitnah yang besar.
Dan juga mulai banyak terjadi pembunuhan, disini pembunuhan
disana pembunuhan, anaknya membunuh ayahnya, ayahnya membunuh anaknya terus
terjadi pembunuhan hal yang mustahil terjadi puluhan tahun yang lalu,
sekarang terjadi. Belum pernah ada yang namanya anak mau menyiksa dan
membunuh ibunya, sekarang mulai muncul seperti itu dan semakin banyak.
Dan setelah semua itu terjadi, Rasul Saw berkata “dan akan
datang waktunya nanti Allah munculkan kemakmuran”. Maka kalian lihat
nantinya di akhir zaman setelah ini muncul, gempa bumi dan lainnya sebagainya
muncullah keluasan dan kemakmuran, ini sabda Nabiyyuna Muhammad Saw. Ini
sudah muncul pada kita, kekurangan ulama sudah mulai muncul, gempa bumi,
fitnah dan zaman yang semakin cepat, muncul orang yang mengaku Nabi. Ini semua
sudah muncul, tinggal menagih janji Sang Nabi akan muncul segala kemakmuran
pada muslimin. Maka kalian ini akan dilimpahi kemakmuran, kata Rasul Saw ini
terusan haditsnya riwayat Shahih Bukhari sampai nanti tidak ada lagi orang
yang menerima sedekah semua orang cukup, semua orang kaya – raya, kalau
sekarang mustahil tapi di masa itu juga barangkali mustahil di masa Rasul
Saw. Di zaman Nabiyullah Adam as ada orang usianya mencapai 63 tahun,
mustahil. 1500 tahun ada, 1900 tahun mereka barangkali mustahil ada orang
usia 63 tahun sudah lanjut usia. Di masa itu Allah bukakan harta yang luas
dan kemakmuran bagi muslimin.
Guru kita Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh
menjelaskan makna hadits ini bahwa Allah akan membuat orang – orang yang baik
jadi kaya – raya, orang – orang yang mencintai dakwah menjadi kaya – raya,
dengan cara seperti itu orang – orang susah akan kembali kepada mereka, orang
– orang non muslim akan diberikan kemiskinan oleh Allah, hancur usahanya,
rusak dari apa – apa segala yang menjadi perdagangannya. Allah bikin
keberkahan apa yang diusahan orang – orang non muslim yang baik, berhasil.
Perdagangannya maju terus dibantu oleh Allah Swt dan disaat itulah harta dan
kekayaan dipegang oleh orang – orang yang baik. Orang – orang yang sholeh
diberi kekayaan oleh Allah Swt. Maka tentunya disaat seperti itu orang –
orang muslimin yang susah mereka dimodali, mereka dibantu karena orang baik
mereka Bantu. Kalau orang kaya tapi kikir, ia mau kaya sendiri tidak mau
berbagi dengan orang lain maka Allah jadikan saat itu adalah orang yang baik
yang kaya – raya. Orang yang baik yang kaya – raya membantu yang lain yang
diluar islam yang perdagangannya jatuh, ikut bisnis dengan dia, dating pada
dia, ikut dengan dia jadi maju. Dan usaha orang – orang non muslim yang
hancur, mereka akan kembali kepada islam.
Demikianlah keadaan muslimin di masa itu dan tidak ada orang –
orang yang susah, pertama – pertama kecukupan, yang kedua sudah cukup,
diriwayatkan dari hadits yang tsigah oleh Imam Tirmidzi ada 1 orang membawa
kantung besar berisi dinar, kau mau menerima sedekah. Tidak ada satupun kah
yang mau terima, ada 1 orang mau terima “sini aku terima”. Setelah ia terima
Subhanallah orang lain tidak ada yang mau teriam tapi aku menerimanya, ini
aku kembalikan. Orang itu tidak mau kemudian ia menaruh harta emas dan 1000
dinar dalam kantung yang besar meninggalkannya dijalan, dan ia pun pergi.
Demikian luasnya keadaan orang – orang saat itu, riwayat Shahih Bukhari Rasul
Saw bersabda “bersedekahlah kalian, akan datang satu masa sedekah tidak
akan lagi diterima oleh semua orang karena semua orang sudah berkecukupan”.
Demikian dahsyatnya, kita bertanya tampaknya ini mustahil
namun tentunya kita ingat bahwa beliau ini adalah waliyullah tidak berbicara
dari hawa nafsunya dan hal itu akan datang, bencana itu akan datang, fitnah
akan datang, yang mengaku Nabi telah datang, gempa bumi telah datang maka ini
tanda – tanda akan segera munculnya kemakmuran pada muslimin muslimat.
Kita bermunajat kepada Allah Swt semoga Allah memakmurkan dan
menyegerakan kedatangan kemakmuran muslimin muslimat, Ya Rahman Ya Rahim
bukakan keberkahan bagi kami, limpahkan cahaya keluasan bagi kami dhahiran wa
bathinan dunia dan akhirat, majukan dakwah muslimin, ramaikan panggung –
panggung dzikir dan shalawat, Ya Rahman Ya Rahim jadikanlah kami ini orang –
orang yang pertama membenahi keadaan masyarakat kami, Ya Rahman Ya Rahim
jadikanlah harta dan kekuasaan pada orang – orang yang baik dan kamu muslimin
dan jadikanlah kehancuran dan kesempitan bagi mereka – mereka yang memusuhi
muslimin, Ya Rahman Ya Rahim kami mengadukan keadaan hati kami ini, Rabbiy
benahi keadaan diri kami hingga kami bermanfaat bagi masyarakat kami, Ya
Rahman Ya Rahim fakullu jami’an Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.
Majelis kita semakin luas dan malam selasa semakin besar,
Insya Allah semakin makmur dan semakin banyak muslimin muslimat yang
mengambil faedah dan ternyata tidak cukup sampai disini Allah makmurkan lagi
majelis – majelis lainnya, majelis tahunan kini sudah semakin dekat dan
semakin banyak dan di bulan ramadhan kita tidak akan berhenti memakmurkan
wilayah Jakarta ini dengan majelis – majelis dzikir. Insya Allah di malam 17
ramadhan akan mengadakan tabligh akbar dan badr kubro sekaligus malam
nuzullul qur’an yang Insya Allah bertempat di Monumen Nasional (Monas).
Kemarin ada sedikit kendala sudah perinzinan muncul di Monas ternyata monas
dipenuhi oleh kemah – kemah para tentara dan juga persenjataan untuk
peringatan acara 17 Agustus jadi tidak etis kalau seandainya jamaah kumpul
jadi satu dengan kemah – kemah para tentara tentunya kita tidak nyaman maka
kita dipindahkan ke Lapangan Banteng. Tapi untuk malam 17 Ramadhan telah
disepakati Insya Allah. Dan juga di bulan ramadhan kita akan mengadakan acara
besar besaran 2X di wilayah Ancol, tempat – tempat maksiat akan kita terangi
dengan Nama Allah.
Wassalallahu wassallam wabarik 'ala Nabina Muhammadin wa'ala
alihi washohbihi wassallam.
Walhamdulillahirabbil'alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
|
Kewajiban berdakwah ada pada setiap muslim dan salah satu pahala yang terus menerus mengalir adalah ilmu yang bermanfaat. Indahnya saling amar ma'ruf nahi munkar. Indahnya memiliki Cinta dan Kasih karena Allah SWT. Indahnya kerinduan pada Rosullullah. Indahnya berfikir positif dan berprasangka baik. Indahnya zakat, infaq dan sodakoh bagi kemakmuran umat Islam dan akherat.Indahnya Islam sebagai agama tauhid pembawa rahmat sekalian alam.
Wednesday, 10 April 2013
Munculnya Dajjal Pendusta Yang Mengaku Utusan Allah SWT
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment