Rabu, 16 Mei 07
10:00 WIB
Kirim teman
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Ustd. Yang dimuliakan Allah.
Saya ingin bertanya, saya pernah dengar bahwa Nabi Muhammad
itu buta huruf (tidak bisa baca tulis), apakah benar hal tersebut, Ustadz?
Terima kasih
Surya
Aprihansahapri_8485 at eramuslim.com
Jawaban
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Benar bahwa nabi
Muhammad SAW adalah seorang yang 'ummi'. Dan kata ummi menunjukkan makna
seorang yang tidak bisa membaca dan menulis.
Namun tidak bisa
baca dan tulis bukan berarti lambang kebodohan, sebab masyarakat tempat di mana
beliau hidup memang tidak punya budaya baca tulis. Mengapa demikian?
Ada beberapa
analisa yang sempat mengemuka. Salah satunya adalah fakta bahwa orang arab
punya kelebihan dalam mengingat kalimat dengan teramat sempurna. Buat mereka,
menghafal 100 bait syair cukup dengan sekali mendengar. Sehingga kalau semua
hal bisa dihafal, buat apa lagi ditulis.
Maka budaya baca
tulis nyaris tidak terlalu banyak berkembang di tanah arab di masa itu.
Sebaliknya, mereka terbiasa menghafal begitu saja jutaan kata yang kalau
ditulis bisa menjadi ribuan lembar buku.
Namun ada juga
yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ummi bukanlah tidak bisa baca dan
tulis. Meski memang kenyataannya demikian, namun lafadz ummi lebih dimaksudkan
sebagai orang yang tidak punya akses kepada kitab dan literatur agama samawi
sebelumnya.
Nabi Muhammad SAW
adalah seorang arab yang tinggal di Makkah, beliau berbahasa arab dan tidak
paham bahasa Suryani atau Ibrani, dua bahasa yang digunakan oleh umat Nasrani
dan Yahudi. Beliau tidak melek kitab samawi terdahulu. Maksudnya, beliau tidak
bisa baca kitab Taurat, Injil dan Zabur.
Lalu apa
hubungannya?
Hubungannya
adalah agar tidak ada alasan bagi umat yahudi atau nasrani untuk mengatakan
bahwa Muhammad hanyalah sekedar 'menyontek' dari kitab-kitab mereka. Sebab
salah satu kilah mereka untuk tidak mau beriman kepada nabi Muhammad SAW adalah
karena mereka menuduh beliau sekedar menjiplak apa yang ada dalam kitab mereka.
Apalagi ternyata
memang banyak hukum syariah yang memiliki kesamaan dengan hukum yang ada pada
kalangan yahudi dan nasrani. Bahkan jenis hukumannya pun nyaris sama.
Agama yahudi dan
nasrani sama-sama mengharamkan babi, khamar, zina, pembunuhan, serta
memberlakukan hukum hudud dan potong tangan. Ternyata, Al-Quran juga turun
dengan esensi yang serupa, meski dengan beberapa penyesuaian.
Maka untuk
menepis tuduhan itu, disebutlah bahwa nabi Muhammad SAW adalah seorang yang
ummi, yaitu orang yang tidak mengerti bahasa Injil, Taurat dan Zabur. Maka
tuduhan itu menjadi mentah dengan sendirinya.
Wallahu a'lam
bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
No comments:
Post a Comment