www.eramuslim.com
Banyak
manusia dewasa ini yang tidak peduli akan puncak fitnah yang bakal datang di
akhir zaman. Dajjal menjadi fenomena yang dianggap sekedar mitos. Bahkan banyak
yang menganggap Dajjal tidak ada. Sehingga banyak manusia yang melupakannya dan
tidak pernah peduli untuk membicarakannya. Ketika pengabaian ini terjadi di
kalangan orang awam ia sudah menjadi suatu masalah. Namun realitasnya lebih
jauh daripada itu. Bahkan kita menyaksikan dewasa ini para pemberi peringatan
seperti para muballigh, penceramah, ustadz dan kebanyakan ulama tidak lagi
peduli untuk memperingatkan ummat akan bahaya fitnah Dajjal. Padahal bilamana
kedua gejala ini sudah tampak, maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam justru mengatakan
bahwa pada saat seperti itulah Dajjal bakal keluar.
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ
عَنْ ذِكْرِهِ وَحَتَّى تَتْرُكَ الْأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ (أحمد)
“Dajjal
tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan
untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar.” (HR Ahmad 16073)
Nabi
shollallahu ’alaih wa sallam bersabda bahwa pada saat kebanyakan orang awam
melupakan perkara Dajjal dan para Imam tidak lagi memperingatkan ummat akan
bahaya puncak fitnah Dajjal, maka ketika itulah justru Dajjal bakal keluar.
Sedangkan realitas dunia kita dewasa ini sudah mengandung kedua fenomena
tersebut. Artinya, sudah saatnya kita waspada mengantisipasi kemunculan Dajjal
yang bila-bila masa dewasa ini akan keluar...! Dalam sebuah hadits riwayat Imam
Ahmad Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan ciri khas Dajjal
kepada ummatnya yang belum pernah dijelaskan oleh para Nabi sebelumnya kepada
ummatnya masing-masing. Beliau menegaskan bahwa Dajjal itu bermata dua namun
salah satunya cacat alias buta sehingga yang ada/berfungsi hanyalah satu mata
saja.
وَأَنَّ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ مَمْسُوحُ
الْعَيْنِ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ
وَغَيْرِ كَاتِبٍ – أحمد
"Dan
sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara
kedua matanya tertulis "kafir" yg terbaca oleh setiap mu'min yg
mengerti baca-tulis ataupun tidak." (HR Ahmad) Hadits di atas mengingatkan kita akan suatu
simbol yang tertera pada lembar uang kertas satu dollar Amerika Serikat (one
dollar bill). Di dalamnya kita lihat sebuah gambar yang disebut sebagai The
Great Seal (Meterai Yang Agung). Gambar ini sarat makna dan isyarat. Kata-kata
berbahasa Latin Novus Ordo Seclorum berarti the New World Order (Tatanan Dunia
Baru). Sedangkan di atas tulisan tersebut ada gambar primada yang tidak sempurna
karena bagian pucuknya terpotong. Lalu di atas piramida itu ada sebuah segitga
yang berukuran persis sesuai untuk diletakkan menjadi pucuk piramida. Di dalam
segitiga tersebut terdapat gambar mata tunggal. Lalu di atas segitiga bermata
tunggal itu ada tulisan Latin Annuit Coeptis yang berarti “the Eye of
Providence has approved of (our) undertakings.” (si Mata Tunggal telah merestui
usaha-usaha kami).
Jika kita
tafsirkan gambar di atas, maka ia bisa bermakna bahwa dunia sedang diarahkan
menjadi sebuah sistem yang berstruktur bak piramida yang belum memiliki pucuk.
Struktur dunia yang belum mempunyai pemimpin tertinggi. Namun pemimpin tersebut
sedang dinanti-nantikan kehadirannya. Dan struktur dunia yang dirancang menjadi
the New World Order tersebut menantikan kedatangan pemimpinnya yang
bersimbolkan si Mata Satu (Dajjal?). Seluruh upaya mewujdukan dan memapankan
the New World Order merupakan rangkaian usaha untuk meraih keridhaan dan restu
dari si Mata Satu alias Dajjal. Dengan kata lain Tatanan Dunia Baru ini adalah
sebuah proyek persembahan kolosal untuk menyambut kedatangan puncak fitnah
yaitu Dajjal...!
Segenap
dimensi kehidupan modern dewasa ini adalah dalam rangka mewujudkan the New
World Order (Tatanan Dunia Baru). Sebuah sistem yang tidak berlandaskan
nilai-nilai keimanan bahkan dipengaruhi sangat oleh nilai-nilai kekufuran,
nilai-nilai Dajjal. ”We are living in a Godless Civilization,” demikian ungkap
Imron Hosein, mantan Imam Masjid PBB New York. Bahkan Ahmad Thompson, seorang
penulis Muslim berkebangsaan Inggris jelas-jelas menyatakan bahwa dunia modern
semenjak hampir satu abad yang lalu (sejak runtuhnya Khilafah Islamiyah
terakhir) membentuk diriya menjadi sebuah Sistem Dajjal. Suatu sistem sarat
Dajjalic Values dimana jika oknum Dajjal muncul pada masa sekarang ini, maka ia
akan segera dinobatkan menjadi pimpinan Sistem Dajjal yang telah tersedia.
Inilah yang dikhawatirkan Rasulullah
shollallahu ’alaih wa sallam. Bila rangkaian fitnah telah bermunculan menjelang
datangnya Dajjal, maka manusia akan mengalami proses seleksi. Barangsiapa yang
sanggup istiqomah menghindarkan diri dan keluarganya dari rangkaian fitnah
tersebut, maka ia bakal sanggup terbebaskan dari puncak fitnah, yakni Dajjal.
Dan sebaliknya, barangsiapa yang malah ikut serta menyemarakkan rangkaian
fitnah sebelum datangnya Dajjal, niscaya ia akan sangat mudah menjadi sasaran
tipudaya Dajjal. Barangsiapa yang tanpa jiwa kritis menerima bahkan mendukung
the New World Order, maka ia termasuk mereka yang pada hakikatnya turut menanti-nanti
dan menyambut dengan sukacita kedatangan pucuk pimpinan, yaitu Dajjal
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ ذُكِرَ الدَّجَّالُ
عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا
لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ
يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ
مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ
الدَّجَّالِ (أحمد)
Suatu ketika
ihwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda:
”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah
Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum
fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Dan tiada fitnah
yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali dalam
rangka menyongsong fitnah Dajjal.” (HR Ahmad V/389)
No comments:
Post a Comment