Jumat, 20 Apr 07
05:48 WIB
Kirim Pertanyaan | Kirim teman
Assalammualaikum Wr. Wb,
Saya ingin menanyakan maksud dari ayat ke 5 surat Al-Mulk yang berbunyi sebagai berikut:'
Sesungguhnya Kami
telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala. " (QS. 67:5)
Apakah ayat ini
mengetengahkan bintang-bintang dijadikan alat untuk melempar setan secara
harfiah? Padahal menurut ilmu pengetahuan modern bintang adalah merupakan benda
langit yangsama bentuknya seperti matahari, dan dalam pikiran saya, bagaimana
bintang (matahari) dapat dijadikan alat pelempar api?
Ayat ini juga
sering dijadikan ledekan oleh orang non muslim yang mengatakan bahwa ayat ini
menunjukan kemuskilan di dalam Al-quran karena menyatakan bintang (matahari)
dijadikan alat untuk melempar setan.
Mohon pencerahan
dari Bapak Ustadz, terima kasih sebelumnya
Wassalammualaikum
Wr. Wb
AA
Jawaban
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Dari sisi ilmu
pengetahuan, tidak ada yang aneh bila seandainya kata mishbah itu kita artikan
bintang. Dan bahwa bintang-bintang di langit itu dijadikan sebagai media
untukmerajamsetan-setan. Justru karena bintang itu pada hakikatnya adalah
matahari, malah pernyataan Al-Quran menjadi benar.
Di zaman dahulu,
mungkin orang-orang beranggapan bahwa bintang itu benda-benda kecil yang
seperti bintik-bintik kecil. Bahkan tidak tahu kalau bintang itu sangat besar
dan merupakan bola gas pijar yang amat panas.
Hari ini justru
kita tahu bahwa matahari selalu bergejolak, panasnya mencapai ribuan derajat,
dan seringkali terjadi badai matahari (solar storm), di mana ada kekuatan lidah
atau percikan api yang terlontar keluar. Lidah api inilah yang sangat masuk
akal bila dijadikan perajam setan.
Para ilmuwan
mengatakan bahwa badai matahari terbentuk karena terjadinya gejolak di atmosfer
matahari yang dipicu terbentuknya bintik hitam (sunspot). Bintik hitam merupakan
daerah yang mempunyai suhu lebih rendah dibanding daerah sekitarnya.
Kondisi tersebut
memicu lidah api (solar flare) dan coronal mass ejection (CME) atau
terlontarnya materi matahari yang juga mencapai bumi. Partikel-partikel
berkecepatan tinggi dalam jumlah besar yang sampai ke mana saja, bahkan sampai
ke atmosfer bumi menghasilkan aurora dan badai geomagnetik. Inilah yang disebut
para astronom solar storm atau badai matahari.
Masih ingat
peristiwa badai matahari pada bulan Oktober dan November 2003? Badai ini telah
menyebabkan berbagai gangguan di lingkungan bumi, termasuk penampakan aurora
yang sangat menakjubkan di kutub, kenaikan intensitas sabuk radiasi yang
menyelimuti Bumi, dan bahkan mengganggu kinerja satelit. Badai matahari ini,
bulan April lalu, secara mengejutkan telah menerpa pesawat Voyager 2 yang
ketika itu berada pada jarak 11, 2 miliar km dari Matahari. Ini adalah bukti
betapa dahsyatnya badai matahari tahun lalu itu.
Maka kalau
Al-Quran mengatakan bahwa bintang-bintang itu menjadi alat perajam setan,
justru sangat masuk akal.
Wallahu a'lam
bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
No comments:
Post a Comment