Rabu,
23 Jan 08 08:41 WIB
Dear pak Uztadz,
Setiap orang pasti ingin masuk surga. Yang menjadi pikiran saya
adalah apa yang dapat menjamin kita masuk surga? Kalau dalam Islam tidak ada jaminan lalu dalam apa kita
mendapatkannya? Di dalam agama Nasrani ada jaminan bila percaya dalam nama
Yesus dan melakukan kehendaknya akan mendapat jaminan masuk surga, mohon
penjelasan lebih lanjut. Terima
Kasih.
Welly
wellysimbar@yahoo.com
wellysimbar@yahoo.com
Jawaban
Assalamu
'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sebenarnya dalam konsep Islam, semua umat
Islam pada akhirnya juga akan masuk surga. Bedanya dengan konsep Kristiani,
tidak ada jaminan untuk langsung masuk surga. Karena titik tekannya adalah pada
kata 'pada akhirnya'. Itu berarti bahwa pada awalnya belum tentu semua masuk
surga. Akan ada banyak yang masuk neraka terlebih dahulu.
Beda yang kedua, dalam kosep aqidah Islam,
tidak ada pihak yang menjamin seseorang pasti langsung masuk surga. Yang
dijamin pasti masuk surga hanyalah para nabi saja. Dan Islam tidak
mengenakonsep seseorang yang melakukan penebusan dosa. Maka dosa-dosa itu harus
ditebus sendiri oleh yang melakukannya, sejak dari kehidupan di dunia ini,
lewat taubat dan permohonan ampunan dari Allah SWT, serta dari orang-orang yang
kita zhalimi.
Kalau dosa itu tidak ditebus sekarang ini,
maka harus ditebus di akhirat, yaitu siksa di dalam api neraka.
Dalil-dalil
Lalu dari mana kita bisa mengatakan bahwa
'pada akhirnya' semua orang Islam akan masuk surga? Adakah dalilnya?
Jawabnya memang ada dalilnya. Di beberapa
hadits nabi yang shahih, kita menemukan landasan atas hal itu.
عن عثمان إبن عفان رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (من مات وهو يعلم أنه لا إله إلا الله دخل الجنة
Dari
Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Orang yang meninggal dunia dan dia mengetahui bahwa tiada tuhan selain
Allah, masuk surga."
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (من قال أشهد أن لا إله إلا الله وأني رسول الله لا يلقى الله بها عبد غير شاك فيهما إلا دخل الجنة
Dari
Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Orang yang berkata tiada tuhan selain Allah dan bahwa Aku adalah utusan
Allah, tanpa perasaan ragu, kecuali dia masuk surga."
عن أبي هريرة رضي الله عنه أيضاً من حديث طويل (من لقيت من وراء هذا الحائط يشهد أن لا إله إلا الله متيقناً بها قلبه فبشره بالجنة
Dari
Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang
menemuiku di balik dinding ini dengan bersaksi tidak ada tuhan selain Allah
dengan meyakini di dalam hati, maka berilah padanya kabar gembira dengan surga."
عن عتبان بن مالك رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال (إن الله حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله عز وجل
Dari
Utsman bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya
Allah SWT mengharamkan neraka buat orang yang mengatakan tidak ada tuhan selain
Allah dengan mengharapkan wajhallah".
Lewat
Neraka Dulu
Akan tetapi kalau seorang sudah punya iman
dan mengikrarkan dua kalimat syahadat, namun di masih punya banyak dosa maksiat
yang dibawa mati, dan Allah SWT tidak mengampuni, tentu saja dosa-dosa harus ditebus
terlebih dahulu dengan siksa di neraka.
Penebusan dosa dengan siksa di neraka
inilah yang seharusnya kita takutkan, terutama buat kita yang selalu
bergelimang dengan dosa. Padahal semua perbuatan kita, baik yang besar atau
yang kecil, semua akan dilihat oleh Allah.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Dan
barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat nya pula. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat nya pula. (QS. Az-Zalzalah: 7-8)
Jadi satu-satunya jalan agar kita bisa
masuk surga tanpa harus lewat neraka terlebih dahulu adalah dengan mensterilkan
diri dari dosa, maksiat dan pembangkangan diri dari perintah Allah. Dan itu
berarti kita harus jadi orang muslim yang taat, bukan hanya taat beribadah dan
menjalankan ritual, melainkan juga taat dalam arti tidak melanggar larangan dan
hal-hal yang diharamkan Allah.
Kita diharamkan makan harta yang haram,
berzina, minum khamar, melukai orang atau membunuhnya, menipu, memeras,
melecehkan, mengejek, mencaci dan semua tindakan yang tidak terpuji.
Kalau pun seseorang terlanjur dijebak oleh
syetan dan khilaf melakukan dosa dan maksiat, maka hal yang harus dikerjakan
secepatnya adalah berhenti dari dosa tersebut, apa pun resikonya, lalu meminta
ampunan kepada Allah, bertaubat dan bersumpah untuk tidak pernah lagi
melakukannya.
وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran: 133)
Dan jaminannya adalah ampunan di dunia ini, sehingga kalau nanti
meninggal dunia, tidak ada lagi beban dosa yang harus dipertanggung-jawabkan.
Orang-orang yang menjauhi
dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil.
Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui mu ketika
Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu;
maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui
tentang orang yang bertakwa.(QS. An-Najm: 32)
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
No comments:
Post a Comment