Rabu, 24 Okt 07
05:53 WIB
Kirim teman
Pak ustadz,
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Sebagaimana yang
pak ustadz sampaikan tentang doa kepada orang yang telah meninggal dunia, maka
kami berfikir bahwa di alam kubur ada kehidupan baru, rumah baru, pasangan baru
dan keluarga baru.
Apakah dialam
kubur kita akan memiliki rumah baru, pasangan baru, keluarga baru atau mungkin
keturunan/anak baru, jika memang benar bagaimana dengan keluarga yang telah
dijalin di dunia.
Bagaimana
sebenarnya kehidupan alam kubur apakah sesuai dengan hal tersebut di atas.
Apakah pahala
membaca alqur'an sampai kepada orang yang telah meninggal
Heru
Lusihonoheru@vip.net.id
Jawaban
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabaraktuh,
Yang tersirat dari
lafadz doa ketika menyalatkan jenazah seorang muslim memang menunjukkan hal
demikian. Dalam lafadz doa itu, kita mendoakan dan memintakan kepada Allah SWT
agar kepada jenazah yang baik itu Allah SWT gantikan segala yang telah pernah
dimilikinya saat masih hidup di dunia.
Kita diajarkan
oleh Rasulullah SAW untuk mendoakan agar almarhum diberikan tempat tinggal, di
mana dalam permintaan kita itu tempat tinggalnya agar yang lebih bagus dari
yang dimilikinya saat masih hidup.
Rasulullah SAW
juga mengajarkan agar kita juga mintakan kepada Allah SWT agar almarhum
diberikan keluarga baru yang lebih baik dari keluarga yang pernah dimilikinya
saat masih hidup di dunia fana ini.
Dan tidak
tanggung-tanggung, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita juga untuk memintakan
kepada Allah SWT agar almarhum diberikan isteri atau pasangan baru, yang
tentunya lebih baik dari yang sebelumnya.
Doa ini bukan doa
karangan ulama atau seorang ustadz, melainkan doa yang berlandaskan pada hadits
shahih 24 karat. Diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam Shahihnya. Dan sebagai
muslim yang pastinya pernah melakukan shalat Jenazah, harusnya sih doa ini kita
sudah hafal luar kepala.
عن عوف بن مالك قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم-وقد صلى على جنازة- يقول: اللهم اغفرله وارحمه واعف عنه وعافه وأكرم نزله ووسع مدخله واغسله بماء وثلج وبرد ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس وأبدله دارا خيرا من داره وأهلا خيرا من أهله وزوجا خيرا من زوجه وقه فتنة القبر وعذاب النار - رواه مسلم
Dari Auf bin
Malikraberkata, "Saya telah mendengar Rasulullah SAW setelah selesai
shalat jenazah bersabda, "Ya Allah ampunilah dosanya, sayangilah dia,
maafkanlah dia, sehatkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah
kuburannya, mandikanlah dia dengan air es dan air embun, bersihkanlah dari
segala kesalahan sebagaimana kain putih bersih dari kotoran. Gantikanlah
untuknya tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya, keluarga yang
lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya dan
peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka (HR Muslim)
Kalau anda
bertanya, lalu bagaimana dengan isteri yang sebelumnya? Lupa apa tidak?
Jawabannya bisa
saja beda-beda antara tiap orang. Tapi biasanya sihkarakter orang kalau dapat
pasangan yang lebih baik, suka lupa sama yang lama.
Bahkanketika
masih hidup pun sudah banyak yang pindah ke lain hati. Misalnya sudah punya
isteri cantik, baik dan patuh, eh masih mau kawin lagi. Padahal isteri tuanya
ada di depan mata.
Apalagi nanti di
alam barzakh, isteri yang asli ada di alam yang berbeda dipisahkan oleh
kematian. Lalu Allah SWT beri isteri baru yang lebih cantik, lebih baik, lebih
segalanya deh. Masa sih masih mikirin isteri lama? Kan udah ditukar tambah?
Logikanya sih udah lupa alias nggak inget.
Tapi ternyata ada
juga ayat yang menggambarkan bahwa nanti di akhirat, orang-orang yang beriman
akan berkumpul kembali dengan keluarganya, termasuk isterinya tentu. Dan
syaratnyayang tidak terkena eliminasi. Sebab yang masuk neraka sudah pasti
tidak bisa kumpul dengan yang masuk surga.
Dan orang-orang
yang beriman berserta anak cucunya yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami
hubungkan anak cucu mereka dengan mereka. Dan Kami tiada mengurangi sedikitpun
dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang
dikerjakannya. (QS. Ath-Thuur: 21)
Kehidupan Alam
Kubur Lebih Nyata dan Lebih Lama
Kita sering
mengucakan bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Atau dunia ini fana. Ungkapan
itu seringkali kita ucapkantanpa sadar bahwa hal itu memang benar.
Coba saja
bayangkan, kalau ada seseorang meninggal hari ini tahun 2007, dan misalnya
Allah SWT mentaqdirkan kiamat terjadi tahun 3000 Masehi, maka masa kehidupan
seseorang di alam lain setidaknya mencapai 993 tahun.
Siapakah orang di
dunia ini yang hidup selama 993 tahun? Mungkin hanya Nabi Nuh saja yang pernah
mengalaminya. Tapi kita
manusia biasa, adakah yang mencapai usia sepanjang itu?
Paling panjang
hidup kita hanya 100 tahun. Itu pun penuh penderitaan, karena sebagian besar
dari hidup kita jalani dengan segala kekurangan. Badan pasti ringkih, gigi
tanggal semua, pipi peot alias kempot, mata rabun, jalan terseok-seok, Dan
sedikit-sedikit orang pada nyumpah, " Ini aki-aki udah tua mau ngapain
sih, udah bau tanah bukannya mati aja."
Itu kalau
meninggalnya tahun ini. Lantas bagaimana yang meninggalkan sejak zaman dahulu,
sejak masa para nabi atau sejak zaman nabi Adam? Pasti lebih lama lagi hidup di
alam berikutnya.
Dan di alam
berikutnya, kita tidak mengenal isitlah mati. Kita menjadi immortal di alam
itu. Istilah mati hanya ada kalau menurut sudut pandang orang yang hidup di
alam dunia ini. Padahal yang sesungguhnya terjadi, kita tidak mati. Kita hidup
terus dan berpindah ke alam lain yang asing, aneh, tak terjangkau teknologi
apapun. Sebab semua adalah ciptaan Allah semata.
Tinggal yang
perlu kita pikirkan, bekal amal shalih apa yang kita bawa dan seberapa besar
dosa-dosa yang kita pikul hingga masuk alam kubur. Nasib kita di alam kubur
ditentukan oleh dua indikator itu. Amal baik dan dosa. Kalau amal baiknya
banyak dan berkualitas sedangkan dosa-dosanya minim, sedikit atau malah kosong
sama sekali, maka kehidupan jilid II kita di alam kubur akan sangat sangat
membahagiakan.
Sebaliknya, kalau
amal sedikit sementara dosanya segede-gede gunung, maka menangislah sejak
sekarang. Karena kehidupan di alam barzakh bagi orang seperti ini terlalu amat
sangat tidak enak.
Lewat informasi
pesan Al-Quran yang kita terima, saking tidak enaknya sampai orang-orang akan
menghiba kepada Allah, kenapa dahulu waktu di dunia tidak jadi tanah saja,
kenapa harus jadimanusia. Tapi sesal kemudian tiada guna.
Sesungguhnya Kami
telah memperingatkan kepadamu siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa
yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata,
"Alangkah baiknya sekiranya dahulu adalah tanah." (QS. An-Naba': 40)
Jadi nasih kita
di next life sangat ditentukan oleh the present life sekarang ini. Tinggal kita
renungkan saja.
Masalah Bacaan
Quran untuk Orang Meninggal
Apa yang anda
tanyakan tentang hal ini, kami pernah menjawabnya. Silahkan merujuk ke link
inihttp://www.eramuslim.com/ustadz/dll/450a1817.htm
Wallahu a'lam
bishsawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabaraktuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Assalammuallaikum ustadz.
ReplyDeleteDr penjelasan ustadz bhw kita kaum laki2 jika mndapat nikmat kubur mk akan Allah gantikan keluarga/istri yg lbh baik dr di dunia.
Prtanyaan saya,jk yg meninggal istri saya dahulu,apakah dia juga akan mndapatkan suami yg lbh baik dari suaminya di dunia, artinya bukan saya yg akan ditunggunya ?
Tks ustadz...wassalam