www.eramuslim.com
Minggu,
30 Mar 08 19:07 WIB
Tiap tanggal 1 April, ada
saja orang—terutama anak-anak muda—yang merayakan hari tersebut dengan membuat
aneka kejutan atau sesuatu keisengan. April Fools Day, demikian orang Barat
menyebut hari tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai ‘April Mop’.
Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah
pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan
upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku “Valentine
Day, Natal,
Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pustaka
Alkautsar, 2005)
SEJARAH APRIL MOP
Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan
kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat
menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawal dari
satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H.
Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol
dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin
Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus
melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan
dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou,
Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan
toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa
pegunungan.
Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap
para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang
Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol
bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan
secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku
berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan
bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu
berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada
di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari
Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu
tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat
Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam
di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan
serangan pemikiran dan budaya.
Maka mulailah secara diam-diam mereka
mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik
diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari
ketimbang baca Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya
meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan
upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai
pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan
kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai,
juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya
dihabisi dengan sadis.
Satu persatu daerah di Spanyol jatuh,
Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di
Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk
menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.
Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal
menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara
Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di
rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa
para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan
berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.
“Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan
di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol,
setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara
Salib.
Orang-orang Islam masih curiga dengan
tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri
kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar
melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk
meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun
bersiap untuk berlayar.
Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim
Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang
keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak
mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya.
Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara
Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api
terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari
rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di
pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal
yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu
dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena
sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para
perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu
telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya,
ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa
perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib
terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.
Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan
kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi
merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah
yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai
April Mop (The Aprils Fool Day).
Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat
menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan
dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak
pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab
dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut
bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut
merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun
pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad
silam.(rizki)
No comments:
Post a Comment