Senin,
17 Des 07 06:12 WIB
Saya pernah dengar tentang perbedaan darikata Nabiyin dan Anbiya
yang merupakan kata jamak dari Nabi, tapi kurang jelas apakah ustadz dapat
menjelaskanyakepada saya.atas penjelasanya saya haturkan terima kasih...
Em
Jawaban
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Apa yang anda tanyakan merupakan bentuk kedetailan bahasa arab yang
tidak dimiliki oleh bahasa lain. Meski keduanya punya makna yang sama, yaitu
bentuk jama' dari kata Nabi, namun pembentukan dari tunggal menjadi bentuk
jama' dalam bahasa Arab sungguh luar biasa.
Para ahli
ilmu tata bahasa Arab yang disebut Nuhaat telah membedakan bentuk jamak menjadi
tiga macam, yaitu:
·
Jama' Mudzakkar Salim
·
Jama' Mudzakkar Salim
·
Jama' Taksir
Antara kata anbiya' dengan
kata'nabiyyin' memang
terdapat kesamaan, yaitu kedua sama-sama bentuk jama dari kata nabi. Namun dari
segi pembentukannya, kata anbiya termasukjama'
taksir, sedangkankata
nabiyyin atau nabiyyun termasuk jenis jama' mudzakkar salim.
Jama' mudzakkar salim sesuai
dengan namanya, mengandung makna laki-laki (mudzakkar). Dan
kata salim menunjukkan bahwa dalam proses pembentukan dari tunggal menjadi
jama', kata dasarnya yaitu nabi selamat dari kerusakan, maka disebut dengan
istilah salim, yang
artinya selamat.
Kok selamat?
Maksudnya, kata dasarnya yaitu 'nabi' tidak mengalami sisipan
apa pun di tengah hurufnya. Kata 'nabi' hanya ketambahan dua huruf di akhirnya
yaitu waw dan nun atau ya' dan nun.
Bandingkan dengan jama' taksir yang artinya pecah, karena kata
'nabi' menjadi pecah akibat disisipi oleh huruf dari luas. Dalam hal ini, kata
'nabi' disisipi huruf alif di awal, alif di tengah dan hamzah di akhir.
Jama'
Mudzakkar Salim dan Jama' Taksir
Selain urusan perbedaan dalam
pembentukan dari bentuk tunggal menjadi jama', yaitu bahwa di dalam bentuk
jama' mudzakkar salim ada informasi bahwa yang dibentuk menjadi jama' itu
adalah manusia dengan jenis kelamin laki-laki.
Dengan demikian, kalau kita menyebut
kata nabiyyin, yang artinya para nabi, ada termuat
informasi di dalamnya bahwa jenis kelamin mereka adalah laki-laki.
Lawan dari jama' mudzakkar salim adalah jama' muannats salim, yaitu jama' yang mengandung
informasi bahwa mereka berjenis kelamin perempuan. Misalnya kata muslimat, yang
artinya beberapa wanita muslimah.
Sedangkan jama' taksir tidak
mengandung informasi genital. Sehingga secara umum, kalau kita menggunakan
jama' dalam bentuk ini, kita biasanya tidak sedang ingin menonjolkan sisi jenis
kelamin. Dan kalau kita menjama' para nabi dengan jama' taksir, pesan
informasinya bukan ke arah sisi kelelakian mereka. Kalau mau menekankan sisi kelelakian mereka, biasanya
digunakan jama'
mudzakkar salim.
Semua
Nabi Laki-laki
Namun jangan nanti dipahami dengan cara
salah, bahwa kalau ada bentuk jama' taksir yang tidak mengandung informasi
kelelakian, lalu kita dengan seenaknya mengatakan kalau begitu ada nabi
perempuan.
Tidak demikian cara memahaminya. Sebab
kalau mau ditafsirkan tentang keberadaan nabi perempuan, harusnya ada ayat atau
hadits yang menyebut mereka dengan bentuk jama' muannats salim seperti
nabiyyaat. Tapi tidak ada satu pun ayat maupun hadits yang menyebutkan kata
itu. Walhasil, tidak ada nabi perempuan.
Wallahu
a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
No comments:
Post a Comment