Kamis, 03/09/2009 10:31 WIB
Assalaamua'laikum Wr.Wb
Ustadz tiga pertanyaan mengenai Lailatul
Qodar.
1. Ciri-ciri akan/turunnya malam Lailatul
Qadar dan sesudahnya turunnya Lailatul Qadar
2. Perbedaan waktu/jam dengan negara lain
tentang turunnya Lailatul Qodar.
3. Ciri-ciri orang yang mendapatkan curahan
rahmat Malam Lailatul Qodar (kalau kita pas lagi ibadah menyambut
Lailatul Qadar, kebetulan malam itu Lailatul Qodar turun).
Itu saja pertanyaan saya, mudah-mudahan
ustadz berkenan memberikan jawaban.
Terimakasih.
Wassalaamua'laikum Wr.Wb
Muhtadin
adin
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Adin yang dimuliakan Allah swt
Ciri-ciri Lailatul
Qodr
Dinamakan lailatul qodr karena pada malam
itu malaikat diperintahkan oleh Allah swt untuk menuliskan ketetapan tentang
kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah swt :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ﴿٣﴾
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾
أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾
أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾
Artinya : ”Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)
Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu
pula para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi
dan mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para
malaikat dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt juga
membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu
hingga yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan
seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya :
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ
أَمْرٍ ﴿٤﴾
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾
Artinya : ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)
Diantara hadits-hadits yang menceritakan
tentang tanda-tanda lailatul qodr adalah :
1. Sabda Rasulullah saw,”Lailatul qodr
adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu
bersinar kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan
oleh Al Bani.
2. Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku
diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam
terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap
bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu
Hibban)
3. Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya
para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah
pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)
4. Rasulullah saw berabda,”Tandanya adalah
matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)
Terkait dengan berbagai tanda-tanda
Lailatul Qodr yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi
mengatakan,”Semua tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya
dan tidak dapat memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada
berarti Lailatul Qodr tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di
negeri-negeri yang iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada
diantara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya
turun hujan, padahal penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat
istisqo’. Negeri-negeri itu berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya
matahari, juga kuat dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila
tanda-tanda itu sama di seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)
Perbedaan Waktu
Antar Negara
Lailatul qodr merupakan rahasia Allah swt.
Untuk itu dianjurkan agar setiap muslim mencarinya di sepuluh malam terakhir,
sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Carilah dia (lailatul qodr) pada sepuluh
malam terakhir di malam-malam ganjil.” (HR. Bukhori Muslim).
Dari Abu Said bahwa Nabi saw menemui mereka
pada pagi kedua puluh, lalu beliau berkhotbah. Dalam khutbahnya beliau saw
bersabda,”Sungguh aku diperlihatkan Lailatul qodr, kemudian aku dilupakan—atau
lupa—maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil.”
(Muttafaq Alaihi)
Pencarian lebih ditekankan pada tujuh malam
terakhir bulan Ramadhan sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu
Umar bahwa beberapa orang dari sahabat Rasulullah saw bermimpi tentang Lailatul
Qodr di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah saw bersabda,”Aku
melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir. Karena itu barangsiapa
hendak mencarinya maka hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir.”
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw
bersabda,”Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah
atau tdak mampu maka janganlah ia dikalahkan di tujuh malam terakhir.” (HR.
Muslim, Ahmad dan Ath Thayalisi)
Malam-malam ganjil yang dimaksud dalam
hadits diatas adalah malam ke- 21, 23, 25, 27 dan 29. Bila masuknya Ramadhan
berbeda-beda dari berbagai negara—sebagaimana sering kita saksikan—maka
malam-malam ganjil di beberapa negara menjadi melam-malam genap di sebagian
negara lainnya sehingga untuk lebih berhati-hati maka carilah Lailatul Qodr di
setiap malam pada sepuluh malam terakhir. Begitu pula dengan daerah-daerah yang
hanya berbeda jamnya saja maka ia pun tidak akan terlewatkan dari lailatul qodr
karena lailatul qodr ini bersifat umum mengenai semua negeri dan terjadi
sepanjang malam hingga terbit fajar di setiap negeri-negeri itu.
Karena tidak ada yang mengetahui kapan
jatuhnya lailatul qodr itu kecuali Allah swt maka cara yang terbaik untuk
menggapainya adalah beritikaf di sepuluh malam terakhir sebagaimana pernah
dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.
Ciri-ciri Orang Yang
Mendapatkan Lailatul Qodr
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Bukhori dai Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa
melakukan qiyam lailatul qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka)
dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.”
Juga doa yang diajarkan Rasulullah saw saat
menjumpai lailatul qodr adalah ”Wahai Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha
Pemberi Maaf, Engkau mencintai pemaafan karena itu berikanlah maaf kepadaku.” (HR.
Ibnu Majah)
Dari kedua hadits tersebut menunjukkan
bahwa dianjurkan bagi setiap yang menginginkan lailatul qodr agar menghidupkan
malam itu dengan berbagai ibadah, seperti : shalat malam, tilawah Al Qur’an,
dzikir, doa dan amal-amal shaleh lainnya. Dan orang yang menghidupkan malam itu
dengan amal-amal ibadah akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada dan
kelezatan dalam ibadahnya itu karena semua itu dilakukan dengan penuh keimanan
dan mengharapkan ridho Allah swt.
Wallahu A’lam
No comments:
Post a Comment