www.eramuslim.com 11/12/2008
Riba memang
sangat tegas pelarangannya dalam Al-Quran, bahkan Allah SWT sangat keras
mengibaratkan riba itu seperti perzinahan, mengapa demikian? Anggota Dewan
Pengawas Perbankan Syariah H. Mohammad Hidayat menjelaskan, sebagaimana surat Al-Isra' ayat 32,
yang terjemahan bebasnya bawasannya Allah melarang umatnya untuk mendekati
zina, karena merusak dan kejahatan yang jalannya begitu cepat.
"Jika
dilihat secara dari sisi kerusakannya yang begitu cepat dan berpengaruh besar
dalam waktu yang relatif. Kalau diamati secara ekonomi, seperti apa yang kita
alami sekarang ini, krisis yang
kelima dalam dekade 40 tahun terakhir yang dihasilkan oleh sistem ekonomi kapitalisme," katanya dalam Seminar Nasional dan Halal Bihalal Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES), di Gedung Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Rabu (22/10).
kelima dalam dekade 40 tahun terakhir yang dihasilkan oleh sistem ekonomi kapitalisme," katanya dalam Seminar Nasional dan Halal Bihalal Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES), di Gedung Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Rabu (22/10).
Menurutnya,
krisis dunia yang terjadi saat ini dihasilkan oleh transaksi ribawi, dan
menimpa bukan hanya pada negara yang dibangun oleh sistem ribawi saja, akan
tetapi kerusakan yang dihasilkan dahsyatnya luar biasa dan begitu cepat.
"Bukan
hanya terjadi dipusatnya di AS, tapi merambat ke semua negeri bahkan yang tidak
bersalah, yang tidak menjadikan sistem riba sebagai sistem di negerinya pun
terkena. Bank syariah pun terkena efeknya," jelasnya.
Bahkan,
lanjutnya, yang lebih celakanya lagi negara yang mempraktekan sistem ekonomi
ribawi ini tidak akan bisa membangun stabilitas ekonomi, karena selalu dalam
keadaan yang tidak menentu.
Ia pun
mensitir, surat
Al-Baqarah ayat 275 yang secara tegas mengatakan masyarakat/negeri yang
mempraktekan sistem riba, tidak akan bisa tegak berdiri, kecuali mereka berdiri
seperti orang gila yang kemasukkan setan.
"Bisa
dibayangkan orang gila yang kemasukan setan, pasti kalau jalan tidak akan bisa
lurus, tidak karu-karuan atau kacau. Seperti saat ini, inflasi tidak
karu-karuan, nilai tukar naik turun, itulah sistem riba yang dikatakan Allah
dalam Al-Quran," ungkapnya.
Dampak
penerapan sistem ribawi itu, ditambahkan Hidayat, sudah mulai tampak dari
jumlah orang miskin, yang disinyalir sudah mencapai sekitar 600 juta orang
diseluruh dunia, padahal krisis baru terjadi beberapa pekan.
Ia
mengatakan, sekiranya riba dan berbagai spekulasi dapat dihindari dalam sistem
ekonomi dunia, maka potret ekonomi dunia yang terjadi tidak seperti saat ini.
(novel)
No comments:
Post a Comment