Wednesday 10 April 2013

Madzhab Hanafi Mengakui Ada Nabi Setelah Muhammad?


Senin, 24 Mar 08 05:39 WIB
Assalamualaikum wr. wb. pak Ustadz,
Benarkah madzhab Hanafi menyatakan bahwa ada nabi setelah Nabi Muhammad Saw.?Ini berkaitan dengan keterangan Syafii Maarif, bahwa aliran ahmadiyah berpedoman pada madzhab ini.
Jazakumullah khoiron katsiro,
Wass,
Moesa.
Soeseno Moesa
moesa.moesa@gmail.com
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Tentu saja logika yang digunakan salah besar kalau sampai dikatakan mazhab Hanafi mengajarkan adanya nabi sesudah Muhammad SAW. Al-Imam Abu Hanifah dan para penegak mahzab Hanafi secara aqidah bermazhab ahli sunnah wal jamaah. Tentu tidak benar kalau dikatakan mereka mengakui atau malah mengajarkan aqidah sesat.
Ada pun pernyataan Syafi'i Ma'arif bahwa para pengikut Ahmadiyah banyak yang bermazhab Hanafi, tentu harus dipahami bahwa mazhab Hanafi bukan mazhab Aqidah, melainkan mazhab fiqih.
Dan urusan fiqih adalah urusan najis, wudhu', mandi janabah, haidh, nifas, shalat, puasa, zakat dan haji, selain juga masalah muamalah, jual beli, dan pernikahan dengan segala kajiannya.
Kalau kebetulan warga Ahmadiyah banyak yang menggunakan fiqih mazhab Hanafi, tidak bisa di balik logikanya. Kita tidak bisa mengatakan bahwa mazhab Hanafi juga beraqidah seperti aqidahnya Ahmadiyah yang sesat.
Ini logika rancu, entah disengaja atau tidak, tapi polanya amat terasa ingin menyesatkan. Sebab kalau logika seperti itu mau dipakai, berarti bisa saja kita bilang bahwa nabi Muhammad SAW juga sesat. Kok bisa?
Ya, sebab pemimpin perjuangan India, Mahatma Gandhi termasuk orang yang banyak mengambil teladan dari sirah nabawiyah. Kalau logika bengkok itu dipakai, bisa saja nanti orang mengatakan bahwa aqidah yang diajarkan oleh nabi Muhammad adalah aqidah Hindu? Tentu logika ini kurang bisa diterima, bukan?

Mazhab Hanafi adalah Mazhab Fiqih
Sebagai mazhab fiqih, mazhab Hanafi tidak mengurus wilayah aqidah seperti nabi baru sesudah Muhammad. Mazhab-mazhab yang bicara tentang aqidah bukan mazhab fiqih, tapi mazhab di bidang aqidah, misalnya Al-Maturidiyah, Al-Asy'ariyah dan sejenisnya.
Namun mazhab-mazhab itu selama masih dalam koridor ahlu sunnah wal jamaah, maka tidak mengapa untuk dipakai dan dijalankan. Sebaliknya, kalau mazhab aqidah itu sudah keluar dari aqidah ahlu sunnah wal jamaah, maka aliran itu adalah aliran sesat yang harus dibasmi.

Sesatnya Ahmadiyah
Paham dan aliran yang mengajarkan keberadaan nabi sesudah nabi Muhammad SAW adalah paham yang secara aklamasi telah dianggap sesat dan keluar dari agama Islam. Siapa yang meyakini aqidah sesat itu maka dia telah kafir dan keluar dari agama Islam.
Dan itulah yang telah ditetapkan oleh para ulama di Pakistan, tempat lahirnya aliran sesat Ahmadiyah. Di negerinya sendiri sudah dianggap bukan bagian dari agama Islam. Sebagaimana sekte Baha'i yang awalnya mereka mengaku Islam, tapi pada akhirnya mereka menyatakan diri bukan Islam.
Anehnya, justru di Indonesia oleh Pemerintahnya masih belum dianggap sesat. Ujung-ujungnya setelah diselidiki, ternyatakarena ada main mata dengan oknum-oknum di tubuh pemerintahan negeri kita.
Selama oknum-oknum di dalam tubuh Pemerintahan kita belum dibersihkan, semua aliran sesat masih akan menikmati surganya di bumi Indonesia. Dan riwayat yang sampai kepada kita sudah hampir mencapai derajat mutawatir bahwa keberadaan aliran sesat Ahmadiyah di negeri ini tidak lain adalah konspirasi negara-negara Adidaya yang dengan sengaja membantu dan menyokong sepenuhnya.
Jadi yang kita hadapi ternyata bukan sekelompok orang awam yang dicocok hidungnya dengan doktrin sesat. Yang kita hadapi adalah konspirasi jahat international yang sejak Ahmadiyah berdiri di India, memang dirancang oleh para inteljen Inggris demi mematahkan perlawanan umat Islam India.
Maka sejak awal memang sudah jelas siapakah sesungguhnya Ahmadiyah itu, dan sejak awal memang tidak pernah berubah sebagai aliran sesat buatan penjajah yang sengaja dimasukkan ke negeri muslim.
Dan tidak pernah ada niat dari para pendiri Ahmadiyah untuk menyatakan diri sebagai bukan bagian dari agama Islam. Sebab kalau mereka menyatakan diri bukan bagian dari agama Islam, percuma saja perjuangan mereka untuk menyesatkan umat Islam. Walau pun umat Islam justru akan tenang dan segera menyudahi hujatannya.

Pertolongan Allah
Satu hal yang biasa terjadi, biasanya sebentar nanti akan ada pemimpin sebuah aliran sesatyang akan tobat. Dia nantibercerita bagaimana kesesatan aliran itu.
Selama ini berdasarkan pengalaman, hampir semua aliran sesat di negeri ini memiliki tokoh internal yang kemudian terpental keluar dan tobat dari aliran itu. Dari mereka inilah kemudian kita akan tahu bagaimana 'isi perut' aliran sesat itu. Kita tunggu saja pertolongan dari Allah.
Biasanya hal itu sering terjadi. Dan kita berdoa saja, semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada tokohnya dan kembali ke aqidah Islam yang lurus, lalu bisa bercerita tentang kesesatan aliran itu. Amien.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

No comments:

Post a Comment