www.eramuslim.com
Selasa, 09/08/2011 10:17 WIB
As salamu 'alaykum warohmatullahi
wabarokatuh
Satu pertanyaan yang sampai sekarang
belum saya temukan jawaban pastinya dikarenakan berbagai data, fakta, bukti dan
informasi yang saling kontradiktif perihal dari manakah si al Masih ad Dajjal
akan muncul?
Dalam buku Dajjal Sudah Pasti Muncul
Dari Khurasan menyebutkan bahwa Dajjal akan muncul dari Khurasan Iran.
Sebelumnya Muhammad Isa Dawud dalam buku Dialog Dengan Jin Muslim secara
eksplisit menyatakan bahwa Dajjal akan muncul dari segitiga Bermuda, yang
didukung oleh pernyataan dari kalangan Jin Muslim. Pendapat lain dan yang
paling baru adalah Dajjal akan muncul dari sebuah negeri kepulauan dimana
sering ditimpa bencana. Kita pun tahu bahwa yang dimaksud mungkin adalah
Indonesia. Lagipula di Indonesia ada sebuah tempat yang memiliki karakteristik
mirip dengan Bermuda yakni segitiga Masalembo.
Sumber yang paling pantas dijadikan
landasan tentunya Al Qur'an dan Al Hadits. Dan hanya Allah yang Maha Benar.
Terima kasih atas penjelasannya.
Was salamu 'alaykum warohmatullahi
wabarokatuh.
El-Jihadic Bosanskih Muslimana
Jawaban
Aalaykumsalam. wr. wb. Jazakallah
atas pertanyaannya saudara El Jihadic. Semoga di bulan ramadhan ini, Allah
memberikan kita keberkahan yang melimpah ruah dan dijauhi dari tipu daya setan
dalam menggelincirkan akidah kita. Allahuma amin.
Kemunculan Dajjal merupakan fitnah
terbesar dalam sejarah umat manusia di muka bumi. Dalam literatur Islam,
disebutkan tentang sifat-sifat Dajjal, yaitu bahwa Dajjal adalah seorang
manusia yang buta sebelah matanya. Ia pun terkenal sebagai oknum yang hebat
dalam tipu daya hingga banyak umat muslimin mengikuti jejak langkahnya saat ia
memunculkan diri.
“Barangsiapa yang mendengar ada
Dajjal, maka hendaklah ia bersmbunyi darinya. Demi Allah, ada seseorang yang
mendatanginya dan dia mengira bahwa ia akan tetap beriman lantas dia
mengikutinya, karena banyaknya syubhat yang menyertainya.” (HR. Imam Ahmad, Abu
Daud, dan Al Hakim)
Imam Bukhari meriwayatkan dari
Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW melihat Dajjal dalam mimpi. Beliau
melukiskan “laki-laki berbadan besar, berkulit kemerahan, rambutnya keriting,
buta sebelah, matanya seperti sebutir anggur yang menonjol. Manusia yang paling
mirip dengannya adalah Ibnu Qothn bin Khuza’ah.”
Perbincangan mengenai dimana
turunnya Dajjal memang memiliki banyak penjelasan dan versinya masing-masing.
Namun kita harus pandai-pandai dalam menyikapi dan mengumpulkan banyak hadis
untuk melihat gamabran jernih tentang tempat turunnya Dajjal. Dalam penelusuran
lebih jauh, riwayat-riwayat yang ada tidak memberikan informasi yang begitu
rinci. Hadits Tamim Ad Dari yang diriwayatkan oleh Fatimah binti Qais
menjelaskan posisi Dajjal berada di laut Yaman. Sedangkan janji Rasulullah SAW
tentang tempat keluarnya Dajjal berada di wilayah Khurasan. Hal ini sebagaimana
yang diriwayatkan Imam Ahmad dimana Rasulullah SAW bersabda, “Dajjal akan
keluar di bumi bagian Timur yang disebut Khurasan. Ia diikuti oleh beberapa
kaum yang wajah mereka seperti perisai yang dipukuli.”
Menurut Abu Fatiah Al Adnani dalam
bukunya Fitnah dan Petaka Akhir Zaman, Khurasan adalah sebuah makna yang
berarti tempat terbit matahari. Ia merupakan negeri yang amat luas meliputi
beberapa negeri Persi, Afghanistan, dan Turkistan. Khurasan memanjang ke Asia
antara sungai Amudariya sebelah utara serta Timur dan Gunung Hindukus sebelah
selatan serta beberapa daerah Persi bagian Barat.
Tidak hanya itu, Khurasan juga
memanjang ke beberapa negara seperti Shafad dan Sajistan. Oleh karena itu ia
dinisbatkan dengan Negara-negara besar seperi Bukhari, Khawarizmi, Ghaznah, dan
Isfahan. Dan Khurasan yang diketahui saat ini adalah Negara Persi yang terletak
di bagian Timur dan Timur Laut Iran, yang kita ketahui bersama notabene
penduduknya adalah Syiah.
Masih menurut Abu Fatiah al Adnani,
ia menyatakan bahwa sebagian penulis tentang fitnah Akhir Zaman membagi periode
keluarnya Dajjal, yang pertama adalah Dzuhur yang berarti kemunculan dan Khuruj
yang berarti keluarnya Dajjal. Kalimat Dzuhur dimaknai sebagai fase kemunculan
dan Khuruj memiliki arti sebagai keluarnya dalam bentuk dan wujud yang bukan
aselinya, waktunya sangat panjang dan itu terjadi sebelum kemunculan Al Mahdi.
Khuruj juga bermakna keluarnya
Dajjal untuk yang terakhir kalinya dalam bentuk fisik sebagaimana yang
disebutkan dalam banyak riwayat yaitu buta matanya dan bertuliskan kata ka fa
ra tepat di dahinya. Fase keluarnya ini hanya terjadi selama 40 hari dan
terjadi setelah keluarnya al Mahdi.
DR. Umar Sulaiman al Asyqar dalam
kitabnya al Yaum al Akhir juga membagi dua periode antara munculnya
Dajjal dan keluarnya Dajjal. Ia mengatakan bahwa Dajjal akan muncul dari timur,
suatu daerah Persia bernama Khurasan. Ini dikuatkan dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibn Majah, Hakim, Ahmad, dan Dhiya’ dalam
al-Mukhtar, dari Abu Bakar Shiddiq yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah
bersabda, “Sesungguhya Dajjal muncul disebuah daerah di timur bernama Khurasan.
Ia diikuti oleh orang-orang yang wajahnya seperti tameng yang ditempa palu.”
Dalam penjelasan lebih jauh,
keluarnya Dajjal yang pertama kali adalah untuk unjuk kekuatan, membuat fitnah,
teror, mencari pendukung, dan menebar propaganda bahwa dirinya adalah tuhan
semesta alam. Peristiwa ini berlangsung selama waktu yang tidak diketahui.
Selama masa ini pun Dajjal mendapatkan kemenangan dan banyak mengalahkan musuh-musuhnya.
Dalam suatu riwayat yang menunjukkan
bagaimana proses kemunculan Dajjal pertama kali di muka bumi. Rasulullah SAW
bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al Bahili, “Di awal
kemunculannya, ia berkata: ‘Aku adalah Nabi. Padahal tidak ada nabi setelahku.
Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian’, padahal
kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati.” (HR. Ibnu Majjah.
II/512-516)
Adapun keluarnya Dajjal yang
terakhir kalinya adalah pada saat pertempuran akhir antara Dajjal dan kaum
muslimin. Pendukung Dajjal saat itu bukan lagi para Yahudi yang tinggal di
Israel. Mungkin saja Yahudi Israel saat itu sudah dikalahkan oleh kaum muslimin
ketika penaklukan baitul Maqdis dilakukan oleh Al Mahdi.
Pendukung Dajjal sendiri adalah kaum
Yahudi Asbahan yang tinggal di sebuah perkampungan Yahudiyyah. Jumlah mereka
sebanyak 70.000 orang dengan memakai topi. Dari Anas bin Malik ra, sabda beliau
SAW, “Dajjal akan keluar dari kota Yahudi Isfahan (Wilayah di Khurasan, Iran,
red.) bersama 70,000 penduduk Isfahan”. (Fath al-Rabbani Tartib Musnad Ahmad.
Ibn Hajar berkata Shahih)
“Dajjal akan diikuti oleh 70.000
yahudi dari kota Isfahan (Nan), mereka memakai Al-Tayalisah”. (HR. Muslim)
Menurut Abu Fatiah al Adnani, keluarnya
Dajjal dari arah Timur ini disebabkan oleh kemarahan, hal itu sebagaimana yang
disebutkan dalam hadis, “Sesungguhnya Dajja akan keluar karena suatu kemarahan”
(HR. Muslim dan Ahmad dari Ibnu Umar). Adapun peristiwa keluarnya Dajjal yang
kedua kalinya adalah karena datangnya batsyatul kubra atau hantaman yang keras
berupa meteor dari langit dan munculnya Dukhan). Dan ini terjadi setelah Al
Mahdi dan kaum muslimin berhasil menaklukan Konstantin.
Dajjal Muncul Dari Segitiga Bermuda?
Adapun mengenai pertanyaan saudara
tentang kemunculan Dajjal dari Segitiga Bermuda, secara jujur saya tidak
menemui bukti-bukti yang shahih dari Al Qur’an maupun hadis tentang kebenaran
hal itu.
Rasulullah memang pernah memberikan
sinyal kedatangan Dajjal yang terkait sebuah laut. Ia bersabda, “Ketahuilah
bahwa dia berada di laut Syam atau Laut Yaman. Oh tidak, bahkan ia akan datang
dari arah timur. Apa itu dari arah timur? Apa itu dari arah timur… dan beliau
berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah timur.”
Kalaulah memang Dajjal akan muncul
di segitiga Bermuda, pasti Rasulullah memakai redaksi kata “Barat” dan dengan
jelas menunjukkan lokasi laut yang dituju. Dan kita juga tidak bisa
menjustifikasi sebuah hadis untuk kemudian dilekatkan dengan kemunculan Dajjal
di segitiga Bermuda. Sebab dalam melihat persoalan Dajjal kita harus
mengumpulkan seluruh hadis sebagai penguat antara satu hadis dengan hadis
lainnya.
Saya sendiri masih meragukan
temuan-temuan yang mengatakan beberapa pesawat hilang begitu saja di Laut
Bermuda. Kita mengetahui bahwa Amerika Serikat adalah Negara yang gemar membuat
kisah-kisah mistik dan berbagai propaganda seperti UFO dan lorong waktu yang
juga mereka kaitkan dengan keberadaan segitiga Bermuda. Jika ini tidak disikapi
dengan bijak, kepercayaan semacam ini bisa menggerus akidah umat Islam bahwa
ada kekuatan yang lebih hebat dari Allahuta’ala dalam menentukkan takdir
seseorang.
“dan Dialah Allah yang telah
menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi),
Sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari nikmat. (Al Hajj: 66)
“Mengapa kamu kafir kepada Allah,
Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu
dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan?” (Al Baqarah: 28)
Menariknya kisah keangkeran Segitiga
Bermuda pernah dibantah oleh kalangan Barat sendiri. Perusahaan asuransi laut
Lloyd's of London pernah menyangkal misteri segitiga Bermuda selama ini. Mereka
menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama
seperti lautan biasa di seluruh dunia. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal,
ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus perihal misteri
segitiga Bermuda. Allahua’lam. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
No comments:
Post a Comment