Redaksi | Kamis, 07 Juni 2012 -
11:17:06 WIB | dibaca: 6723 pembaca
oleh Ustadz Ihsan Tanjung
Inilah fitnah besar yang akan terjadi saat Ad-Dajjal
keluar. Ad-Dajjal akan meng-claim dirinya sebagai Rabb, pencipta, pemilik,
pemelihara dan penguasa alam semesta...! Persis sebagaimana dahulu kala Fir’aun
meng-claim dirinya sebagai Rabb di hadapan rakyat Mesir yang dipimpinnya.
فَحَشَرَ فَنَادَى فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأعْلَى
“Maka
dia (Fir’aun) mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil
kaumnya. (Seraya) berkata: "Akulah Rabb-mu yang paling tinggi". (QS
An-Naazi’at 23-24)
Keluarnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal menjadi seperti
pengulangan sejarah Fir’aun. Ad-Dajjal dan Fir’aun memang memiliki kesamaan
yaitu kedua-duanya sama-sama merupakan penguasa zalim alias thaghut.
Bahkan semua thaghut sepanjang zaman memiliki kesombongan yang mirip satu sama
lainnya. Hanya saja ada yang mengaku secara terbuka bahwa dirinya adalah Rabb
tandingan Allah, dan ada yang tidak menyatakannya secara lisan, tetapi sikap
dan perilakunya kurang lebih sama, yaitu bertingkah seolah dirinya merupakan
tandingan bagi Allah. Thaghut menuntut masyarakat untuk mentaati dirinya
sebagaimana manusia semestinya mentaati Allah. Thaghut menuntut dirinya
dicintai sebagaimana manusia semestinya mencintai Allah. Tetapi claim diri
sebagai Rabb yang bakal dilakukan oleh puncak thaghut –yakni Ad-Dajjal- akan
sangat berbeda dari yang pernah dilakukan oleh thaghut manapun sepanjang zaman.
Mengapa? Karena Ad-Dajjal tidak saja bermodalkan kesombongan dan kekuasaan,
tetapi ia bakal diizinkan Allah menampilkan sihir tingkat tinggi untuk
meyakinkan manusia bahwa dirinya memang benar-benar Rabb tandingan Allah سبحانه
و تعالى ..!! Dajjal bakal tampil dengan aneka keluar-biasaan alias hal-hal supra-natural
yang menyebabkan banyak manusia menjadi sulit mengingkari bahwa Dajjal
merupakan Rabb tandingan Allah. Perhatikanlah hadits Nabi Muhammad صلى الله
عليه و سلم di bawah ini:
يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا فَإِنِّي سَأَصِفُهُ
لَكُمْ صِفَةً لَمْ يَصِفْهَا إِيَّاهُ
نَبِيٌّ قَبْلِي
يَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ وَلَا تَرَوْنَ رَبَّكُمْ حَتَّى تَمُوتُوا
“Wahai
hamba Allah, wahai para manusia, teguhkanlah diri kalian, karena aku akan
menerangkan sifat-sifatnya (Ad-Dajjal) yang belum pernah diterangkan oleh
seorang Nabi pun sebelumku. Ia akan berkata: 'Aku adalah Rabb kalian.'
Sedangkan kalian tidak akan bisa melihat Allah kecuali setelah kalian
meninggal. (IBNUMAJAH - 4067)Shahih
Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menerangkan kepada
ummat Islam sifat-sifat Ad-Dajjal yang belum pernah diterangkan oleh seorang
Nabipun sebelum beliau. Dan ketika Ad-Dajjal meng-claim dirinya adalah Rabb,
Nabi memberikan satu kunci penting kepada kita agar tidak kena tipuan Dajjal.
Nabi mengingatkan bahwa manusia tidak akan bisa melihat atau memandang Allah
selagi masih hidup di dunia fana ini. Nanti, setelah meninggal dunia baru Allah
izinkan manusia melihat Rabb semesta alam, yaitu Allah سبحانه و تعالى .
أَنَّ أُنَاسًا فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا
يَوْمَ
الْقِيَامَةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ هَلْ
تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ
بِالظَّهِيرَةِ ضَوْءٌ لَيْسَ فِيهَا سَحَابٌ
قَالُوا لَا قَالَ وَهَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ
الْبَدْرِ ضَوْءٌ لَيْسَ فِيهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تُضَارُونَ
فِي رُؤْيَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
إِلَّا كَمَا تُضَارُونَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا
Sejumlah orang pada masa Rasulullah صلى الله عليه و
سلم bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah kami dapat melihat Allah pada hari
kiamat? Nabi صلى الله عليه و سلم menjawab. 'Iya, ' apakah kalian merasa
kesulitan melihat matahari yang terang benderang serta tidak ada mendung?"
Mereka berkata: "Tidak wahai Rasulullah!" lalu Rasulullah صلى الله
عليه و سلم bersabda: "Apakah kalian merasa kesulitan melihat rembulan
pada malam purnama yang tidak ada mendung dibawahnya?", mereka berkata;
"Tidak, wahai Rasulullah!" Rasulullah صلى الله عليه و سلم
bersabda: "Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya kelak pada hari kiamat
tanpa merasa kesulitan sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya (matahari
dan bulan).” (HR Bukhari) Shahih
Tetapi masalahnya bukan sekedar mengaku sebagai Rabb.
Ad-Dajjal kelak akan menampilkan berbagai atraksi supra-natural yang
menyihir banyak manusia sehingga menjadi yakin bahwa Dajjal memang benar-benar
Rabb tandingan Allah سبحانه و تعالى . Selanjutnya Nabi Muhammad صلى الله عليه و
سلم bersabda:
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لِأَعْرَابِيٍّ
أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَبُّكَ
فَيَقُولُ نَعَمْ فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِي صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ
فَيَقُولَانِ يَا بُنَيَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ
“Dan di antara fitnah (Ad-Dajjal) juga adalah, ia akan
berkata kepada seorang Arab, 'Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat
membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa
aku adalah Rabb-mu? ' Laki-laki Arab tersebut menjawab, 'Iya.' Kemudian
muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka
keduanya berkata, 'Wahai anakku, ikutilah ia (Ad-Dajjal), sesungguhnya dia
adalah Rabb-mu.' (HR Ibnu Majah - 4067)Shahih
Subhanallah...! Bayangkan, Allah bakal
mengizinkan Dajjal meyakinkan seorang Arab bahwa dirinya benar-benar Rabb. Dan
si Arab itu bakal mempercayainya karena Dajjal (seolah-olah) berhasil
menghidupkan kembali kedua orang-tua si Arab tersebut yang sudah meninggal
dunia. Kemudian kedua orang-tuanya itu bersaksi bahwa Ad-Dajjal memang Rabb si
orang Arab itu. Kedua orang-tuanya berkata: 'Wahai anakku, ikutilah ia
(Ad-Dajjal), sesungguhnya dia adalah Rabb-mu.' Na’udzubillahi min dzaalika...!
Bukan hanya itu keluarbiasaan atau sihir Ad-Dajjal. Ia
bahkan diizinkan menyembuhkan berbagai penyakit yang diidap manusia. Di
antaranya menyembuhkan penyakit buta serta orang berkulit belang.
وَإِنَّهُ يُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَيُحْيِي
الْمَوْتَى وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ
Nabiyullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
"Sesungguhnya Ia (Ad-Dajjal) dapat menyembuhkan orang buta, orang berkulit
belang, menghidupkan orang mati.” (HR Ahmad - 19292)
Semua hal di atas jelas berpotensi menyebabkan manusia
menjadi takjub dan mudah mempercayai bahwa Ad-Dajjal adalah Rabb selain Alah
سبحانه و تعالى . Apalagi mereka yang merasakan manfaat perbuatan Ad-Dajjal.
Orang yang tadinya buta kemudian menjadi dapat melihat tentunya akan sangat
berterimakasih kepada Ad-Dajjal. Orang yang tadinya berpenyakit kulit belang
kemudian menjadi sembuh tentu akan sangat berterimakasih kepada Dajjal. Orang
yang menyaksikan bahwa Dajjal sanggup menghidupkan orang yang sudah mati
tentunya dengan mudah menjadi yakin bahwa Dajjal-lah Rabb yang menghidupkan dan
mematikan makhluk....! Laa haula wa laa quwwata illa billaah...!
Selanjutnya Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم
menerangkan bahwa barangsiapa takjub menghadapi berbagai perkara supra-natural
yang ditampilkan oleh Ad-Dajjal, maka ia bakal segera terfitnah oleh Dajjal.
Sebab saat ia sedang takjub itulah Ad-Dajjal segera melontarkan pernyataan
batil yang menjadi fitnah terbesar, yaitu: “Akulah Rabb kalian.” Dan
barangsiapa membenarkan pengakuan batil Dajjal itu dengan kesaksian: “Engkau
adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnah Ad-Dajjal. Sebab manusia itu
berarti telah melakukan puncak dosa yang tak bakal terampuni yaitu syirik
(mempersekutukan) Allah....
وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ فَمَنْ قَالَ
أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ
“...
dan (Ad-Dajjal) berkata kepada manusia, “Akulah Rabb kalian.” Barangsiapa
berkata, “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnahnya.” (HR Ahmad -
19292)
Sedangkan dosa syirik menyebabkan si pelaku tidak
bakal terampuni jika dia tidak bertaubat dari dosa syirik tersebut sebelum ajal
menjemput. Semua dosa selain syirik masih mungkin diampuni Allah. Tetapi tidak
demikian halnya dengan dosa syirik.
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ
مَا دُونَ ذَلِكَ
لِمَنْ يَشَاءُ
وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS
An-Nisa 48)
Adapun terhadap mukmin sejati Ad-Dajjal tidak bakal
berhasil memfitnahnya. Sebab seorang mukmin membekali dirinya dengan kemantapan
iman-tauhid bahkan sejak Ad-Dajjal belum keluar.
وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ فَمَنْ قَالَ
أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ وَمَنْ قَالَ رَبِّيَ اللَّهُ
حَتَّى يَمُوتَ
فَقَدْ عُصِمَ مِنْ فِتْنَتِهِ وَلَا فِتْنَةَ بَعْدَهُ عَلَيْهِ وَلَا عَذَاب
“...
dan (Ad-Dajjal) berkata kepada manusia, “Akulah Rabb kalian.” Barangsiapa
berkata, “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnahnya. Dan siapa
yang mengatakan: “Allah-lah Rabb-ku,” hingga ajal menjemputnya, maka ia telah
terlindungi dari fitnah Dajjal, dan tidak ada lagi fitnah maupun siksa (Dajjal)
terhadap dirinya.” (HR Ahmad - 19292)
Keadaan yang digambarkan hadits di atas sungguh sangat
mirip dengan beberapa peristiwa yang terjadi sekarang. Para pengikut atau fans
Lady Gaga sedemikian tersihirnya oleh tipuan Ratu Setan itu sehingga
mem-publish lewat twitter pernyataan Gaga Akbar...! Na’udzubillahi
min dzaalika. Suatu pernyataan yang bagi seorang mukmin sejati hanya berhak
ditujukan kepada Allah سبحانه و تعالى yakni Allahu Akbar.
Para pembela thaghut syiah Bashar Asad di Suriah
sedemikian tersihir oleh pesonanya sehingga memaksa rakyat muslim melafalkan
kesaksian batil yaitu Laa ilaaha illa Bashar (tiada ilah selain Bashar
Asad)...! Na’udzubillahi min dzaalika. Suatu pernyataan yang bagi
seorang mukmin sejati hanya berhak ditujukan kepada Allah سبحانه و تعالى yakni Laa
ilaaha illAllah.
Mukmin sejati menyadari pentingnya memelihara
iman-tauhidnya bahkan sebelum puncak fitnah –yakni Ad-Dajjal- keluar ke tengah
umat manusia. Bahkan ketika dunia diwarnai oleh aneka fitnah pra-Dajjal seorang
mukmin telah bersusuah-payah memelihara iman-tauhidnya dengan tidak terjebak
oleh aneka fitnah tersebut. Bahkan ketika dunia modern membentuk dirinya
menjadi sebuah Novus Ordo Seclorum (tatanan dunia baru) alias Sistem
Dajjal ia telah memasang sikap dan antisipasi memelihara iman-tauhidnya.
Seorang mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh budaya
kafir yang memfitnah manusia dengan sajian hiburan semisal seorang Ratu Setan
yang menyebarluaskan berbagai ritual setan dibungkus erotisme, pornografi serta
gaya hidup lesbianisme dan gay. Seorang mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh
ideologi kafir yang menyerukan sekularisme, pluralisme dan liberalisme
dibungkus slogan palsu semisal sikap obyektif-universal, tidak diskriminatif,
kebinekaan serta kebebasan. Seorang mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh
sistem politik kafir yang menyerukan kedaulatan di tangan sekumpulan manusia
bukan di Tangan Allah, Raja langit dan bumi, dibungkus dengan slogan
menyesatkan semisal demokrasi. Seorang mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh
sistem hukum kafir yang memberikan wewenang kepada manusia atau sekumpulan
manusia untuk menetapkan legal-ilegal, baik-buruk serta halal-haramnya suatu
perkara, padahal ini merupakan hak prerogratif milik Allah سبحانه و تعالى
Pantas bilamana Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم
memperingatkan para sahabat agar memastikan diri dapat selamat menghadapi
rangkaian fitnah sebelum keluarnya fitnah Ad-Dajjal. Sebab keselamatan
iman-tauhid seseorang pada masa fitnah sebelum keluarnya fitnah Ad-Dajjal,
menjamin keselamatan iman-tauhidnya ketika Ad-Dajjal keluar. Dan itu berarti
sebaliknya, barangsiapa sebelum Ad-Dajjal keluar saja sudah terjerembab ke
dalam aneka fitnah pra-Dajjal, maka jangan harap dirinya bakal sanggup selamat
menghadapi fitnah Ad-Dajjal, sebab ia merupakan fitnah paling dahsyat sepanjang
zaman...!
Jadi barangsiapa justeru menjadi pendukung dan pembela
Ratu Setan, thaghut seperti Bashar Asad, faham
sekularisme-pluralisme-liberalisme, sistem politik demokrasi, hukum produk manusia,
berarti ia telah terfitnah oleh berbagai fitnah pra-Dajjal. Maka jangan harap
ia bakal sanggup menghadapi fitnah Ad-Dajjal, sebab fitnah Ad-Dajjal merupakan
puncak fitnah yang jauh lebih dahsyat daripada segenap fitnah sebelum fitnah
Ad-Dajjal...!!!
لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ
فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
وَلَنْ يَنْجُوَ
أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ
كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا
لِفِتْنَةِ
الدَّجَّالِ
Ad-Dajjal disebut-sebut di dekat Rasulullah صلى الله
عليه و سلم lalu beliau bersabda: "Sungguh fitnah sebagian dari
kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Ad-Dajjal dan tidak ada seorangpun
dapat selamat dari fitnah-fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti
selamat pula dari (fitnah Dajjal) sesudahnya, dan tidak ada fitnah yang dibuat
sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah
Ad-Dajjal." (HR Ahmad - 22215) Shahih
No comments:
Post a Comment