Sabtu,
26 Jul 08 11:06 WIB
Assalamualaikum wr. wb.
Ibu ustadzah yang saya hormati,
Saat ini saya adalah seorang kepala
keluarga dengan satu orang anak perempuan cantik berumur 13 bulan. Dulu ketika
saya masih bujangan, terus terang saya pernah menjalani kehidupan yang cukup
bebas. Saya pernah berpacaran sebanyak 3 kali di mana masing-masing saya pernah
berzina. Astagfirullah.
Alhamdulillah saat ini saya sudah menikah
dengan seorang isteri yang insya Allah solehah. Menjadi ganjalan adalah saya
selalu membayangkan dosa-dosa saya ketika itu bu', dan terus terang hal ini
membuat saya sangat takut. Saya selalu berusaha untuk berbuat baik dan
bertaubat untuk dosa-dosa itu bu', tapi kok rasanya masih kurang, saya masih
selalu dikejar-dikejar perasaan dosa yang sangat besar.
Apalagi ketika menatap anak saya ketika
tidur, saya tidak mau dia dizinahi orang lain bu', kadang-kadang saya sampai
menangis membayangkan hal ini. Kemudian terbayang pula siksa di neraka jahanam
kelak yang harus saya jalani. Naudzubilahi minzalik. Saya ingin menanyakan
kira-kira apalagi yang bisa saya lakukan untuk menghapus dosa-dosa itu bu',
kalo memang harus menjalani hukuman rajam, demi Allah saya rela. Mohon
pencerahannya bu'.
Wassalam
Abu Shiva
Jawaban
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa
barakatuh
Abu Shiva yang dirahmati Allah, tentu tidak
nyaman berada dalam posisi Anda. Kesalahan masa lalu akan menumbuhkan
penyesalan, sebagian orang bahkan akan terobsesi terhadap memori masa lalunya.
Memori ini dapat tenggelam dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan muncul
bahkan mengganggunya. Penyikapan yang berlebihan terhadap long term-memory
(memori jangka panjang) ini akan membuat kegelisahan batin. Penyesalan harus
diikuti dengan penerimaan kelemahannya dan motivasi untuk mengubah hidup lebih
baik.
Abu Shiva, bersyukurlah karena Allah
membuka pintu taubat untuk bapak sebelum ajal menjemput. Ini jauh lebih berarti
karena bapak mempunyai kesempatan membuktikan kebenaran taubat bapak. Bila
memang masa lalu itu terlanjur suram, tutuplah dan tak usah ditengok lagi. Berjalanlah lurus ke depan dengan memenuhi hari-hari Anda
dengan amal sholih dan ketaatan kepada Allah.
Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang
lelaki dari Bani Israel yang taat kepada Allah selama 40 tahun, kemudian
durhaka kepada Allah selama 40 tahun pula. Setelah melihat dirinya di cermin,
ia melihat ada uban di jenggotnya, lalu berkatalah ia, ”Ya Tuhanku, aku telah
taat kepadaMu selama 40 tahun, kemudian durhaka kepadaMu selama 40 tahun pula,
maka apakah Engkau masih mau menerimaku?”
Maka dikatakanlah kepadanya: ”Engkau telah
taat kepada Tuhanmu, maka dia menerimamu, dan engkau telah durhaka, maka Dia
memberi tangguh kepadamu dan jka engkau mau kembali kepadaNya, Dia tetap akan
menerimamu.”
Dalam hadits qudsi disebutkan: ”Hai
hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian selalu berbuat dosa pada malam dan siang
hari, sedang Aku mengampuni dosa-dosa semuanya. Oleh karena itu, mohonlah ampun
kepadaKu, niscaya aku akan mengampuni kalian.” (HR.Muslim)
”Hai anak Adam, selama kalian berdoa dan
berharap kepadaKu, niscaya aku akan memberi ampunan kepada kalian atas semua
dosa yang kalian lakukan tanpa Kupedulikan. Hai anak Adam, seAndainya
dosa-dosamu mencapai langit, kemudian kalian memohon ampun kepadaMu, niscaya
Aku akan mengampuni semua dosa yang telah kalian lakukan tanpa Kupedulikan. Hai
anak Adam, seAndainya kalian datang kepadaKu dengan membawa dosa-dosa sepenuh bumi,
kemudian kalian datang tanpa mempersekutukanku Aku dengan sesuatu pun, niscaya
Aku akan datang dengan membawa ampunan sepenuh bumi.” (HR Tirmidzi)
Ingatlah pula kisah yang mahsyur, tentang
laki-laki yang membunuh 99 nyawa, lalu ia bertanya kepada pemuka agama tentang
taubat, ternyata jawabannya tak memuaskan, dan ia membunuhnya, maka ia
menggenapkan pembunuhan itu sampai 100 orang. Sampai ia bertemu
dengan seseorang yang menyarankannya untuk bertaubat dan pindah dari desanya ke
desa orang yang shalih, dan ia meninggal di tengah perjalanan. Malaikat pun
berdiskusi untuk menentukan akan dibawa ke surga atau ke nerakakah dia?
Ketika diukur jarak perjalanannya, ternyata ia lebih dekat ke
desa tempat dia hendak membuktikan taubatnya. Maka ia pun dibawa ke surga.
Padahal sudah sekian banyak dosa dilakukannya, tetapi rahmat Allah jauh lebih
luas dan tak terbatas.
Abu Shiva, bayangan masa lalu yang menghantui Anda itu sudah
selayaknya Anda tinggalkan, dekatkanlah diri Anda kepada Allah. Tidak usah Anda
buka aib Anda bila itu akan menggoncangkan isteri Anda kecuali Anda yakin itu
satu-satunya jalan bagi Anda untuk mengobati diri Anda dan Anda yakin dengan
kekuatan mental isteri Anda. Adapun tentang putri Anda, yakinlah tidak ada
hukum karma dalam Islam.
Apa yang menimpa Anda belum tentu akan menimpa anak Anda.
Yakinlah dengan pertolongan Allah. Didiklah dia dengan arahan dien dan
keutamaan akhlak, mencintai Allah dan RasulNya di atas segala-galanya, terbiasa
dengan pembelaan terhadap Islam, insyaallah, Allah dan malaikat akan
menjaganya.
Beberapa amal di bawah ini bisa Anda lakukan untuk menghapus dosa dan memperkuat diri Anda:
Beberapa amal di bawah ini bisa Anda lakukan untuk menghapus dosa dan memperkuat diri Anda:
1. Istighfar
2. Taubat
3. Mengerjakan amal kebaikan yang menghapus dosa, sebagaimana
firman Allah: ”sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang yang ingat.” (QS
Huud:114)
4. memohon rahmat dari Allah swt.
Abu Shiva, berdo’alah kepada-Nya; semoga amal-amal kita dalam
menjalani hidup ke depan dimudahkan Allah. Amin..
Wallahu a’lam bish-shawab
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Bu Urba
No comments:
Post a Comment