Senin, 23 Jul 07
10:07 WIB
Kirim teman
Assalamu 'alaikum
wr wb.
Saya ingin
menanyakan apakah kita sebagai muslim boleh menggunakan harta yang didapat dari
jin Islam sedang kita tidak tau dari mana harta tersebut.
Karena ada
sesuatu yang meragukan saya sebab ada saudara yang percaya bahwa kita boleh
menggunakan harta tersebut karena harta tersebut tidak ada pemiliknya sedang
dia tetap rajin menjalankan semua kewajiban sebagai hamba Allah dan melakukan
amalan-amalan dari jin tersebut yang berupa pembacaan ayat Al-qur'an.
Dhemas
Jawaban
Assalamu 'alakum
warahmatullahi wabarakatuh,
Semenjak zaman
Nabi Sulaiman 'alaihissalam, sesunguhnya jasa para jin tidak diperlukan lagi
buat umat manusia. Beliau adalah nabi yang secara khusus mendapatkan kekuasaan
hingga ke tingkat bangsa jin. Sedangkan nabi dan umat yang lain, tidak
diberikan 'fasilitas' itu.
Di hadapan nabi
yang juga raja ini, para jin harus tunduk dan patuh, karena beliau memang punya
kekuatan yang melebihi kekuatan para jin. Oleh sebab itu, tidak ada seorang jin
pun yang berani menipu atau melawan beliau.
Berbeda dengan
kita yang tidak diberikan kekuasaan untuk mengatur bangsa jin. Posisi kita
tentu berbeda dengan posisi nabi Sulaiman. Kita lebih mudah ditipu atau
dikelabuhi oleh bangsa jin.
Mereka punya
kekuatan yang di luar jangkauan manusia. Sementara kita hanya mampu sekedar
berlindung kepada Allah dari kejahatan mereka. Jadikita tidak bisa secara aktif
melakukan berbagai langkah untuk mematikan mereka, juga tidak bisamengejar
mereka ke sarangnya untuk kemudianmelakukan pembasmian.
Seandainyaadajin
yang melakukan kejahatan, maka kita tidak diberi perangkat oleh Allah SWT untuk
menegakkan hukum. Mau ke mana mengejarnya? Bayangkan kalau ada ribuan jin jahat
melakukan kejahatan, bagaimana cara kita memenjarakannya?
Yang diajarkan
oleh Rasulullah SAW hanya sekedar berlindung dari kejahatan para jin,
sebagaimana yang kita baca dari dua surat yang terakhir di dalam Al-Quran. Kita
tidak diberi perangkat untuk bisa mematikan dan membungi hangus mereka.
Oleh karena itu,
kita tidak diberikan peluang oleh Allah SWT untuk melakukan proyek-proyek
kerjasama dengan bangsa jin, meski mereka mengaku beragama Islam.
Kalau pun ada
kerjsama, mungkin terjadi secara tidak langsung. Misalnya, ada ulama dari
kalangan manusia yang mengajar ilmu agama, lalu sebagian dari bangsa jin ikut
duduk mendengarkan dan mengambil manfaat dari majelis ilmu itu. Hal seperti ini
boleh dibilang kerjasama, tetapi sifatnya tidak langsung.
Sedangkan kerjasama
yang sifatnya langsung, rasanya belum pernah kita temukan contohnya, bahkan
dari nabi Muhammad SAW sekali pun. Beliau SAW hanya pernah diundang oleh bangsa
jin untuk menyampaikan ilmu agama saja. Itu pun hanya untuk satu malam saja.
Namun dalam sirah
nabawiyah, kita belum menemukan kerjasama dakwah atau apapun dengan bangsa jin.
Padahal Rasulullah SAW menjalani ratusan pertempuran dalam hidupnya. Logika
sederhana kita akan mengatakan, seharusnya beliau gunakan saja jasa para jin.
Toh banyak jin yang beragama Islam dan menjadi murid beliau.
Namun belum
pernah ada riwayat yang menyebutkan bahwa sebuah perang diikuti oleh bangsa
jin. Kalau pun ada bantuan dari makhluq ghaib, bukan jin melainkan malaikat.
Sebagaimana yang kita baca dalam ayat berikut ini:
Kemudian Allah
menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan
Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan
bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang
yang kafir.(QS. At-Taubah: 36)
Oleh karena itu,
kami kurang sependapat bila ada orang yang ingin melakukan kerjasama dengan
bangsa jin, bahkan meski jin itu mengaku sebagai muslim. Sebab Rasulullah SAW
tidak pernah mengajarkannya atau mencontohkannya.
Apalagi mengingat
bahwa jin itu bisa saja mengaku muslim, tetapi belum tentu pengakuannya benar.
Bahkan meski dia benar-benar muslim sekalipun, belum tentu kualitas
keIslamannya baik. Sebagaimana manusia muslim, ada yang baik dan ada juga yang
tidak baik. Maka bangsa jin juga demikian. Belum tentu yang mengaku muslim juga
berakhlaq Islami. Banyak dari mereka yang fasik, jahil, bandel dan rusak
akhlaqnya.
Maka tidak pernah
ada jaminan bahwa kerjasam dengan jin itu akan memberikan manfaat. Sedangkan
kerugiannya sudah banyak terjadi.
Wallahu a'lam
bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
No comments:
Post a Comment