Tuesday 9 April 2013

Haramnya Laki-Laki Memakai Emas Tidak Ada di Quran


Kamis, 3 Jul 08 06:11 WIB
Assalamu'alaikum.
Pak ustadz, ana masih bingung mengenai haramnya emas, di mana kebanyakan riwayat hadist shahih emas tersebut haram, tetapi sedangkan di dalam al-Quran tidak ada nash yang menyebutkan bahwa emas itu haram.
Yang haram cuma ada 4 macam dan dirinci lagi menjadi 10 macam, apakah hadist shahih tersebut bertentangan dengan al-Quran? Apakah haramnya itu haram yang jelas atau haram makruh?
Ana mohon penjelasannya pak ustadz. Terus terang ana jadi bingung, karena ustadz di tempat saya belajar mengatakan bahwa emas itu tidak haram.
Wassalam,
Ahmad Musa
chotaw
Jawaban
Assalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Sebenarnya wahyu dari Allah SWT bukan hanya Al-Quran saja. Namun ada banyak lagi wahyu-wahyu yang lain yang juga telah turun. Misalnya wahyu yang turun kepada para nabi dan rasul sebelum era nabi Muhammad SAW. Sebagai muslim kita diwajibkan beriman kepada semua jenis wahyu dan tidak terbatas pada Al-Quran saja.
Salah satu di antara wahyu yang turun dari Allah SWT adalah hadits nabawi. Kedudukan hukumnya tidak berbeda dengan Al-Quran, kecuali ada sebagian dari sanad hadits itu yang dipermasalahkan oleh sebagian ulama. Lantaran hadits itu tidak seluruhnya diriwayatkan secara mutawatir sebagaimana Al-Quran.
Namun bila suatu hadits telah dinyatakan shahih oleh para ahli/ peneliti, tentu saja tidak perlu diragukan lagi kedudukannya. Bahkan bobot kandungan hukumnya sejajar dengan Al-Quran Al-Karim. Sebab keduanya sama-sama wahyu dari Allah SWT.
Hadits bukanlah semata-mata perkataan nabi Muhammad SAW, namun lebih dari itu, merupakan wahyu dari Allah SWT lewat lisan nabinya.
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
dan tiadalah yang diucapkan (oleh Muhammad)itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan. (QS. An-Najm: 3-4)
Kedudukan bobot hukum hadits yang telah dinyatakan shahih sama dengan kedudukan bobot hukum Al-Quran, karena keduanya adalah wayhu dari Allah. Mengingkari wahyu Allah SWT, meski yang bukan Al-Quran, sama saja dengan mengingkari Al-Quran.
Para ulama mayoritas telah sepakat bahwa orang yang secara sadar mengingkari kekuatan hukum hadits shahih sebagai sumber hukum Islam adalah kafir. Sehingga dia tidak layak dikatakan sebagai muslim, karena sesungguhnya telah ingkar kepada salah satu ayat dan wahyu yang datang dari Allah SWT.
Sementara sistem penelitian hadits hingga bisa menyeleksi mana yang shahih dan mana yang palsu, sudah bukan hal perlu diragukan lagi. Metode itu telah disepakati oleh setiap orang yang mengaku muslim.
Karena itu mengingkari haramnya pemakaian emas buat laki-laki, sebagaimana yang telah ditegaskan di dalam hadits nabawi, sama saja dengan mengingkari larangan Allah SWT. Kalau dilanggar, tentu saja akan mendapat murka dari-Nya.
Dan harus dipahami bahwa Al-Quran bukan satu-satunya sumber syariat Islam. Bila seorang muslim hanya mau mengakui Al-Quran saja, tanpa mengakui hadits nabawi, maka dia telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya.
Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Ahmad Sarwat, Lc.

No comments:

Post a Comment