Selasa, 18 Sep 07 09:21 WIB
Kirim teman
Assalamu alaikum
waro hmatulloh wa barokatuh
Begini pak ustad,
saya ingin tahu apa hukumnya membaca alqur'an tapi yang membacanya tidak tahu
artinya?
Atas jawaban pak ustad
saya ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu'alaikum
war ohmatulloh wabarokatuh
Saidin Tgr
Jawaban
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Al-Quran
sesungguhnya merupakan kitab yang berisi petunjuk dasar untuk hidup di alam
dunia. Dengan menggunakan petunjuk itulah, kita diminta oleh Allah SWT untuk
beribadah kepada-Nya. Ibadah dalam arti luas, bukan terbatas pada ruang lingkup
ritual dan sakral, tetapi seluruh aplikasi kehidupan manusia sesungguhnya
bagian dari ibadah. Tanpa menggunakan petunjuk itu, maka apapun yang kita
niatkan sebagai ibadah akan sia-sia.
Maka selayaknya
sebagai muslim, kita bukan sekedar hanya membaca Al-Quran sebagai ritus ibadah,
tetapi lebih dari itu, seharusnya kita mempelajari maknanya, mendalami esensi
isinya, serta pengimplementasikan perintah-perintah yang ada di dalamnya
menjadi suatu tindakan yang nyata.
Al-Quran sendiri
telah mengumpamakan orang yang membaca kitab namun tidak mengerjakan isinya
seperti layaknya keledai yang memanggul kitab.
Perumpamaan orang-orang
yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah
seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya
perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi
petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS. Al-Jumu'ah: 5)
Maka menjadi
kewajiban kita untuk mempelajari isi kitabullah, sebagaimana ciri orang yang
bersifat rabbani.
Hendaklah kamu
menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan
disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (QS. Ali Imran: 79)
Perintah untuk
melakukan tadabbur Al-Quran juga kita dapati sebagai sebuah keharusan sebagai
seorang muslim.
Maka apakah
mereka tidak memperhatikan Al-Quraan ataukah hati mereka terkunci? (QS.
Muhammad: 24)
Sekedar Membaca
pun Ibadah
Namun tidak dapat
kita pungkiri bahwa Al-Quran itu memang lain dari wahyu yang lain. Salah satu
kelebihannya adalah bila dibaca, meski tidak dipahami maknanya, Al-Quran tetap
mendatangkan pahala. Walaupun manfaatnya menjadi sangat sedikit dibandingkan
bila kita paham maknanya.
Namun perintah
membaca tetap ada, sehingga meski kita belum menguasai bahasa arab, tetap saja
membaca Al-Quran merupakan perintah dari Allah SWT. Perintah untuk membaca
Al-Quran kita temukan bertebaran di dalam Al-Quran sendiri, di antaranya ayat
berikut ini:
Bacalah apa yang
mudah dari Al-Qur'an.(QS. Al-Muzzammil: 20)
Selain ayat Quran
juga banyak hadits nabawi yang menganjukan kita untuk membaca Al-Quran, tanpa
menekankan pentingnya kita mengerti maknanya.
1. Orang yang Baca
Al-Quran dengan Yang Tidak Baca Berbeda
Salah satu nash
hadits secara tegas membandingkan orang yang membaca Al-Quran dengan yang tidak
membaca Al-Quran.
Dari Abu Musa
Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang
membaca Al-Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan
perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan kurma, rasanya
lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur`an
bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan
orang munafik yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau
dan rasanya pahit." (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadits ini
jelas sekali bahwa sekedar membaca Al-Quran atau tidak membacasudah membedakan
kedudukan seseorang. Berarti ada nilai tersendiri untuk sekedar membaca
Al-Quran.
2. Bersama
Malaikat
Hadits ini juga
sangat eksplisit menyebutkan tentang orang yang membaca Al-Quran, yaitu
dijanjikan Allah akan di tempat bersama dengan para malaikat.
Dari `Aisyah
Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang membaca
Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para
Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan
ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia
akan mendapat dua ganjaran." (HR Bukhari Muslim)
Semakin tegas
lagi ketika lafadz hadits ini menyebutkan kasus orang yang membaca Al-Quran
dengan terbata-bata yang tetap saja akan diberikan pahala. Jelas menunjukkan
tentang pentingnya membaca Al-Quran.
3. Bacaan Quran
adalah Syafaat
Selain itu juga
kita temukan adanya dalil yang menyebutkan tentang salah satu fungsi bacaan
Quran sebagai syafaat yang akan menolong kita di hari akhir nanti.
Dari Abu Umamah
Al-Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda, "Bacalah
Al-Qur`an!, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat
bagi ahlinya (HR Muslim)
4. Diberi Pahala
per Huruf
Dan semakin tegas
lagi pentingnya membaca Al-Quran ketika Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abdullah bin
Mas`ud t berkata bahwaRasulullahSAW, "Barangsiapa yang membaca satu huruf
dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan
dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif
lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf,
"Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." (HR At
Tirmidzi dan berkata, "Hadits hasan shahih).
Betul-betul
disebutkan bahwa membaca Al-Quran itu berpahala dan pahalanya dihitung
perhuruf, di mana setiap huruf akan dikalikan sepuluh kebajikan.
Semua dalil ini
menunjukkan bahwa sekedar membaca Al-Quran tanpa memaham arti, juga sudah
mendatangkan pahala. Namun kalau kita bandingkan dengan dalil-dalil yang lain,
tentu pahalanya akan menjadi lebih berkah, lebih banyak dan lebih besar,
manakala kita pun juga mengerti dan paham makna bacaan yang kita baca.
Wallahu a'lam
bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
No comments:
Post a Comment