Kamis,
17 Jan 08 19:52 WIB
Assalamualaikum wr wb
Ustaz yang saya hormati,
Ahmadiyah dianggap sebagai aliran sesat oleh MUI dan ulama-ulama
di Indonesia karena menyimpang dari Ajaran Islam. Mereka beranggapan bahwa Nabi
Muhammad Saw. Bukanlah nabi terakhir.
Oleh karena itu, saya mohon penjelasan dari Ustaz mengenai hal
ini berikut dalil yang menguatkan bahwa Muhammad adalah khatamman nabiyyin...
Syukron
Asep Budiman
as3pbudiman@yahoo.com
as3pbudiman@yahoo.com
Jawaban
Assalamu
'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmadiyah dianggap sesat bukan hanya oleh MUI saja, tapi oleh semua negeri Islam. Bahkan sebenarnyasudah dianggap bukan bagian dari agama Islam oleh 1, 5 milyar umat Islam sedunia. Sebab umat Islam sedunia tidak mau agamanya dirusak oleh kelompok sesat buatan oleh agen Inggris itu. Tidak ada satu pun mufti atau ulama di dunia kecuali jelas dan tegas menyebutkan bahwa Ahmadiyah bukan agama Islam.
Ahmadiyah dianggap sesat bukan hanya oleh MUI saja, tapi oleh semua negeri Islam. Bahkan sebenarnyasudah dianggap bukan bagian dari agama Islam oleh 1, 5 milyar umat Islam sedunia. Sebab umat Islam sedunia tidak mau agamanya dirusak oleh kelompok sesat buatan oleh agen Inggris itu. Tidak ada satu pun mufti atau ulama di dunia kecuali jelas dan tegas menyebutkan bahwa Ahmadiyah bukan agama Islam.
Dalam agama Islam, bahwa Nabi Muhammad SAW
sebagai nabi terakhir adalah harga mati. Keluar dari keyakinan itu berarti
bukan ISlam.
Sebaliknyabagi agama Ahmadiyah, bahwa Mirza
adalah nabi juga harga mati. Bukan Ahmadiyah kalau tidak mengakui Mirza sebagai
nabi.
Maka Islam dan Ahmadiyah memang dua buah
agama yang sejak dari dasarnya sudah berlainan. Karena secara aqidah dasar,
doktrin keduanya memang tidak bisa bertemu selamanya.
Tidak ada ceritanya agama Kristen
mengakuiMuhammad SAW sebagai nabi. Kalau sampai mengakui kenabian Muhammad SAW,
tentu sudah bukan Kristen lagi, bukan? Nah demikian juga dengan agama Islam,
tidak ada ceritanya mengakui Mirza sebagai nabi. Kalau sampai ada orang Islam
mengakui Mirza sebagai nabi, jelas dan pasti dia telah keluar dari agama Islam.
Sederhana saja masalahnya.
Sumber
Masalah = Mengaku-ngaku sebagai Agama Islam
Yang jadi penyakit adalah agama Ahmadiyah
ini tidak percaya diri untuk hidup mandiri. Dengan aqidah yang berbeda itu,
masih saja mengaku-ngaku sebagai agama Islam.
Padahal seandainya agama Ahmadiyah secara
gentle mengakui bahwa mereka memang terpisahdari agama Islam, tidak
mengaku-ngaku sebagai bagian dari agama Islam, masalahnya sudah selesai. Yang
membuat masalahnya tidak selesai-selesai sampai sekarang adalah para pemuka kelompok
itu masih saja beranggapan ajaran mereka sebagai bagian dari agama Islam.
Ini lucu sekaligus aneh. Islam adalah agama
yang tidak mengakui kenabian setelah Muhammad. Kalau mengakui ada nabi setelah
Muhammad, maka bukan termasuk agama Islam. Tiba-tiba ada orang yang tidak mau
mengakui prinsip dasar itu tetapi tetap memaksakan diri untuk dianggap sebagai
muslim.
Dalil
Muhammad SAW Nabi Terakhir
Dalam agama Islam, ada dua sumber hukum
utama yang diakui, yaitu Al-Quran dan Hadits Nabawi. Sedangkan di dalam agama
Ahmadiyah, sumber kedua bukan hadits nabi melainkan menggunakan logika, atau
lebih tepatnya akal-akalan semata. Mereka tidak mau percayakepada hadits nabi
yang kita kenal itu.
Tidak dipakainya hadits nabi Muhammad
SAWoleh Ahmadiyah sudah cukup menjelaskan perbedaan kedua agama ini. Jadi agama
Ahmadiyah memang 100% bukan agama Islam.
Hadits-hadits
Tentang Muhammad SAW Sebagai Nabi Akhir Zaman
Dalil-dalil ini harus kita akui sebelumnya,
bahwa tidak akan ada gunanya untuk disodorkan kepada para pemeluk
agamaAhmadiyah, karena agama Ahmadiyah memang bukan agama Islam, jadi mereka
tidak akan percaya hadits nabi, seberapa pun shahih dan banyaknya.
Bahkan sebenarnya mereka juga tidak percaya
kepada Al-Quran sebagaimana kita mempercayainya, karena Al-Quran yang mereka
yakini bukanlah sebagaimana yang kita yakini. Mereka hanya meyakini bunyi dan
teks ayatnya saja, tapi makna dan pengertiannya pun mereka ingkari. Dan mereka
bikin sendiri makna ayat itu seenak perutnya, meski tidak ada seorang ahli
tafsir pun yang membenarkannya.
Jadi tidak ada gunanya kita jadikan hujjah
di depan mereka. Sama saja percuma berdebatdengan orang Atheis menggunakan ayat
Al-Quran, sebab sejak awal mereka memangtidak percaya kepada Al-Quran.
Tapi hadits-hadits berikut ini akan berguna
buat kita umat Islam, yang masih percaya kepada Al-Quran dan hadits shahih.
Rasulullah
SAW berkata kepada 'Ali, "Hubunganmu dengankuseperti hubungan Harun dengan
Musa. Tetapi tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku." (Bukhari dan Muslim).
Nabi SAW bersabda, "Kaum Israel dipimpim oleh beberapa nabi.
Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi
tidak ada nabi yang akan datang sesudahku, melainkan hanya para kalifah yang
akan menjadi penerusku (HR
Bukhari)
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
""Perumpamaan saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang
membangun satu bangunan lalu dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu
kecuali tempat batu yang ada di salah satu sudut. Kemudian orang-orang
mengelilinginya dan merekaheran lalu berkata: 'Kenapa kamu tidak letakkan satu
batu ini.?' Nabi menjawab: Aku adalahbatu itu dan Aku penutup
Nabi-nabi" (HR Muslim)
Rasulullah
SAW bersabda, "Silsilah kerasulan dan kenabian telah sampai pada akhirnya.
Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku." (Hr. At-Tirmizy, Ahmad)
Dari
Jubair bin Mut'im radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi SAW bersabda,
"Sesungguhnya Aku punya beberapanama, Aku adalah Muhammad, AKu adalah
Ahmad, Aku adalah Al-Mahi di mana Allah menghapuskan kekafiran karena Aku, Aku
adalahAl-Hasyir yang mana manusia berkumpul di kakiku. Aku adalahAl-'Aqib yang
tidak ada Nabi setelahku"
(HR Muslim)
Rasulullah
SAW bersabda, "Allah telah memberiku dengan enam macam kebaikan yang tidak
dinikmati Nabi-nabi terdahulu: [1] Aku dikaruniai keahlian berbicara yang
efektif dan sempurna. [2] Aku diberi kemenangan kare musuh gentar
menghadapiku[3] Harta rampasan perang dihalalkan bagiku. [4] Seluruh bumi telah
dijadikan tempatku beribadah dan juga telah menjadi alat pensuci bagiku. Dengan
kata lain, dalam agamaku, melakukan shalat tidak harus di suatu tempat ibadah
tertentu. Shalat dapat dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air tidak
tersedia, ummatku diizinkan untuk berwudhu dengan tanah (Tayammum) dan membersihkan
dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka. -[5] Aku diutus Allah untuk
menyampaikan pesan suciNYA bagi seluruh dunia.[6] Dan jajaran Kenabian telah
mencapai akhirnya padaku (HR.Muslim,
At-Tirmizy, Ibnu Majah)
Rasulullah
SAW berkata, "Seandainya benar seorang Nabi akan datang sesudahku, orang
itu tentunya Umar bin Khattab."
(HR At-Tirmizy)
Masih ada banyak lagi hadits yang secara
tegas menyebutkan bahwa Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir. Tetapi
cukup sampai di sini saja, karena memang tidak akan ada gunanya kalau
disodorkan kepada pemeluk Agama Ahmadiyah, karena mereka memang tidak percaya
hadits. Dan mereka juga termasuk penyeleweng dari ajaran Al-Quran yang paling
sesat karena menggunakan tafsir 'dengkul'.)*
*) Tafsir Dengkul = tafsir yang dibuat
seenak dengkul sendiri
Wallahu
a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
No comments:
Post a Comment