Jumat, 07/08/2009 11:27 WIB
Assalamualaikum
Wr.WB
Mohon
penjelasannya ustad tentang ayaat tersebut,dan bagaimana tinjauan dari sudut
sains yang ada. Benarkah
bahtera Nuh a.s terdampar di bukit daerah armenia?
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Abah
Jawab
Waalaikumussalam
Wr Wb
Tentang
penciptaan langit dan bumi dalam enam hari yang disebutkan Allah swt didalam surat Huud ayat 7, anda
bisa membuka kembali “Penciptaan
Langit dan Bumi” di rubrik ini.
Adapun
tentang bahtera Nabi Nuh as ini sesungguhnya Allah swt telah meninggalkannya
sebagai salah satu dari tanda kebesaran-Nya dan agar orang-orang yang datang
setelahnya dapat mengambil pelajaran dari kejadian yang dialami oleh Nuh dan
orang-orang yang bersamanya yang kemudian diselamatkan dengan bahtera itu
sementara orang-orang yang kafir terhadapnya ditenggelamkaan oleh Allah swt,
sebagaimana firman-Nya :
وَلَقَد تَّرَكْنَاهَا آيَةً فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ ﴿١٥﴾
فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ ﴿١٦﴾
فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ ﴿١٦﴾
Artinya :
“Dan Sesungguhnya telah kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, Maka Adakah
orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.”
(QS. Al Qomar : 15 – 16)
Sedangkan
keberadaan bahteranya setelah Allah swt menyelamatkannya serta orang-orang yang
bersamanya juga telah disebutkan didalam firman-Nya :
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءكِ وَيَا سَمَاء أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاء
وَقُضِيَ الأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْداً لِّلْقَوْمِ
الظَّالِمِينَ
Artinya :
“Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan Hai langit (hujan)
berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera
itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang
yang zalim ." (QS. Huud : 44)
Lalu diimana
sebenarnya bukit Judi, yang menjadi tempat berlabuhnya bahtera Nuh inilah yang
hingga kini masih banyak diperselisihkan orang. Ada
yang mengatakan bahwa ia berada di Armenia,
ada yang mengatakan di Iraq,
ada yang mengatakan di Turki atau juga di daerah Yaman.
Mereka yang
mengatakan bahwa bahtera Nuh tersebut berada di Armenia berdasarkan pada apa yang
diberitakan didalam injil bahwa bahtera itu terdampar di bukit Ararat.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa Ararat bukanlah sebuah bukit akan tetapi ia adalah sebuah perbukitan yang memanjang antara Armenia, Turki dan Iraq bagian utara sementara bukit Judi adalah salah satu bukit dari perbukitan Ararat itu.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa Ararat bukanlah sebuah bukit akan tetapi ia adalah sebuah perbukitan yang memanjang antara Armenia, Turki dan Iraq bagian utara sementara bukit Judi adalah salah satu bukit dari perbukitan Ararat itu.
Sementara
itu orang yang mengatakan bahwa bahtera Nuh berada di Yaman mengemukakan
beberapa argumentasinya seperti :
1. Bahwa
tidak pernah terjadi air bah di daerah Asia Tengah yang menjadikan bahtera Nuh
berada di Armenia sebagaima disebutkan berbagai sumber sejarah dan hasil dari
penelitian orang-orang Amerika di Laut Mati dan daerah-daerah sekitarnya pada
tahun 2005.
2. Dan
disebutkan didalam beberapa sumber sejarah bahwa asal muasal kaum Nuh adalah
Bani Rasib yang merupakan asal-muasal dari orang-orang Yaman yang kemudian
menyebar ke berbagai daerah di Jazirah Arab.
3.
Keberadaan gunung yang disebut dengan Tanur—yang disebutkan didalam Al
Qur’an—berada di kota Hamdan propinsi Shan’a.
4. Dan
sesungguhnya kuburan Nabi Nuh berada di desa al Waqsyah yang dibangun didaerah
Nahm. Hal ini dibuktikan dengan nama kota itu adalah Nahm yang juga nama dari
Nabi Nuh as, Nuh adalah Nahm, sebagaimana disebutkan didalam Taurat.
5. Kota Shan’a
dahulunya juga bernama kota Saam bin Nuh as.
Sementara
itu Imam Ath Thobari mengatakan dari Ishaq bahwa bahtera itu berada di air
selama satu tahun, melewati baitullah dan melakukan perputaran (thawaf)
sebanyak tujuh kali lalu Allah mengangkatnya agar tidak tenggelam kemudian
menuju Yaman dan kembali lagi ke Judi dan berlabuh di sana.
Sedangkan Al
Qurthubi dan juga Al Baghowi didalam tafsirnya masing-masing menjelaskan bahwa
bukit judi berada didaerah jazirah dekat al Maushul.
Didalam al
Bidayah wa an Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa bukit Judi adalah bukit
besar yang berada disebelah timur Jazirah Ibnu Umar hingga ke sungai Dajlah,
berada dipinggiran al Maushul, (panjang bukit itu) dari selatan hingga utaranya
sepanjang tiga hari perjalanan dan memiliki ketinggian sepanjang setengah hari
perjalanan. Ia adalah bukit yang hijau karena ditumbuhi pepohonan dari eek
(kayu) yang disampingnya terdapat sebuah desa yang bernama desa ats tsamanin
sebagai tempat tinggal orang-orang yang diselamatkan bersama Nuh yang berada
didalam bahtera itu. Tentang lokasi ini, Ibnu Katsir juga menyebutkan bahwa
tidak hanya satu orang ahli tafsir yang menyebutkannya.
Namun dimana
letak yang pastinya maka kita serahkan sepenuhnya kepada Allah swt yang Maha
Mengetahui segala sesuatunya, Dia lah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan
Yang Bathin.
Wallahu
A’lam
No comments:
Post a Comment